SAMARINDA — Jembatan Mahakam I Samarinda kembali ditabrak kapal tongkang untuk yang ke-23 kalinya, pada Sabtu 26 April 2025, sekitar pukul 23.30 WITA.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kaltim, Muhammad Husni Fahruddin, pun geleng-geleng kepala atas insiden membahayakan ini.
Ayub—sapaan akrabnya—mengatakan yang sejak dulu bertanggung jawab atas masalah ini adalah Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), termasuk Pelindo.
Baca Juga: Ketua DPRD Kaltim Tidak Terima Sikap Pj Gubernur Kaltim
Tapi, sampai sekarang, mereka bahkan tidak mampu menyelesaikan masalah sebelumnya kepada pemilik tongkang.
Makanya, Ayub tegas meminta agar segera Menteri Perhubungan copot Kepala KSOP. Dan kepada Menteri BUMN untuk secepatnya mencopot kepala Pelindo.
“Ini tidak menghargai warga Kaltim namanya. Belum juga selesai yang lalu (penabrakan ke-22), ini muncul lagi. Parah betul ini. Parah!! Kita minta copot itu kepala KSOP dan Pelindo!” ucap Ayub geram saat dihubungi katakaltim, Minggu 27 April 2025.
Pilar Jembatan Mahakam I yang ditabrak (dok: ist)
Dirinya menambahkan, sampai saat ini KSOP tidak berhasil memaksa penabrak jembatan Mahakam I untuk melakukan ganti rugi.
Padahal menurut KSOP, penabrak sudah membuat pernyataan. Katanya akan bertanggung jawab atas semua insiden tersebut.
“Katanya penabrak sudah mau tanggung jawab. Mana sekarang? Padahal ini kewajiban KSOP untuk komunikasi sama mereka,” jelas Ayub.
“Makanya kita harus ambil kembali Sungai Mahakam ini ke pangkuan masyarakat Kaltim melalui Pemprov, agar bisa mengamankan keselamatan jiwa warga Kaltim,” tutupnya. (*)