Payload Logo
6-533420251125185019749.jpg

Film Nyanyian Sunyi Dalam Rentang jadi tontonan menarik di Kota Balikpapan (dok: kolase/han/katakaltim)

Cegah Korupsi Lewat Film, Stranas PK Nobar “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang” di Balikpapan

Penulis: Han | Editor: Agu
14 Agustus 2025

BALIKPAPAN — Sekretariat Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) menggelar nonton bareng film dengan judul “Nyanyi Sunyi Dalam Rantang”.

Agenda ini berlangsung di Kota Balikpapan, Rabu 13 Agustus 2025. Sangat meriah. Katanya ini adalah salah satu upaya mencegah terjadinya korupsi.

Filem ini kolaborasi Stranas PK dengan sutradara Garin Nugroho. Dan sudah mendapat pengakuan internasional. Terpilih tayang perdana di International Film Festival Rotterdam (IFFR).

Special Screening “Nyanyi Sunyi dalam Rantang” ini ditayangkan di Kota Balikpapan sebagai kota ke-4, setelah Yogyakarta, Papua, Pekan Baru, dan terakhir di Jakarta.

Di Kota Balikpapan, penayangan film ini disaksikan Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo bersama kepala OPD, tokoh dan pegiat Antikorupsi, awak media, akademisi, serta masyarakat.

Dan juga dihadiri langsung tokoh utamanya yakni Della Dartyan yang berperan sebagai Puspa dalam film “Nyanyi Sunyi dalam Rantang”.

Koordinator Harian Stranas PK, Herda Helmijaya memaparkan kegiatan ini sebagai upaya mencari tahu apa sebenarnya penyebab-penyebab hakiki ketidakadilan yang dirasakan masyarakat saat ini.

“Semoga saja nanti, kehadiran Stranas PK ini selain menghasilkan out put yang harus kita capai, tapi yang paling penting bagaimana out come dan efeknya bisa dirasakan masyarakat,” ujarnya di lokasi.

Kenapa Stranas PK membuat program pencegahan melalui media visual, alasannya supaya mengikuti tren generasi muda saat ini yang menyukai tontonan.

“Mudah-mudahan ini bisa masuk ke alam pikir dan mengendap dalam bawah sadar, serta menjadi perilaku anti korupsi yang secara otomatis bisa keluar dari kita semua,” tandasnya.

Agenda utama kegiatan ini sebenarnya bertujuan sebagai ruang refleksi strategis untuk memperluas pemahaman publik terhadap 15 aksi prioritas Stranas PK melalui pendekatan budaya dan komunikasi.

“Serta tentu saja mendorong komitmen kolektif,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengatakan ini adalah terobosan baru menangkal korupsi.

“Ini terobosan untuk anti korupsi, melalui sebuah Filem. Dan mudah-mudah jadi pecerahan kita bersama. Karena sebagian besar yang hadir ini adalah OPD yang ada di Pemkot Balikpapan,” ucap Bagus.

Upaya ini, tambah dia, juga bentuk kepercayaan dan dorongan agar semangat anti korupsi terus tumbuh dan menyala di semua lapisan masyarakat.

Termasuk jajaran Pemkot Balikpapan sebagai pengguna anggaran pembangunan yang bersumber dari pajak yang dibayarkan oleh rakyat.

“Ini harus jadi tuntunan, sehingga pesan film ini menginspirasi kita agar terus memperkuat integritas di Kota Balikpapan,” tegasnya. (*)