SAMARINDA — Ratusan kader utama Partai Demokrat dari seluruh Indonesia baru saja menyelesaikan retret internal nasional yang digelar di Pacitan, Jawa Timur, tanah kelahiran Presiden ke-6 RI, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.
Para kader menjalani serangkaian refleksi, penguatan ideologi, serta peneguhan arah perjuangan partai ke depan.
Plt Ketua DPD Partai Demokrat Kaltim, Bambang Soepriyadi, yang turut hadir dalam retret, menyampaikan semangat yang dibawa pulang dari Pacitan akan menjadi suluh bagi kerja-kerja politik Demokrat di daerah.
“Retret ini membuka kembali kesadaran ideologis dan moral bahwa politik bukan semata-mata tentang kekuasaan, tapi tentang pengabdian dan nilai. Ini akan kami bawa pulang untuk ditanamkan hingga ke akar rumput,” ujar Bambang Soepriyadi saat dihubungi, Senin 7 Juli 2025.
Menurutnya, Demokrat Kaltim siap menindaklanjuti hasil retret dengan melakukan konsolidasi kader di tingkat kabupaten/kota.
Menghidupkan kembali sekolah-sekolah politik internal, serta mendorong komunikasi aktif dengan rakyat melalui kerja-kerja nyata, bukan sekadar retorika.
“Kaltim adalah daerah strategis dengan dinamika politik yang kompleks. Kami tidak bisa menghadapinya dengan cara lama. Hasil dari retret ini menjadi panduan moral dan taktis yang akan kami turunkan dalam bentuk gerakan nyata di lapangan. Politik yang membangun, merangkul, dan mendengarkan,” tambahnya.
Retret di Pacitan juga menjadi titik awal penegasan arah partai menuju 2029. Bukan hanya soal kekuasaan elektoral, tetapi penataan nilai, regenerasi kader, dan penguatan struktur.
Transisi antargenerasi disorot sebagai kekuatan, bukan keretakan. Partai Demokrat berkomitmen menjadi rumah politik rasional, nasionalis, dan terbuka terhadap aspirasi masyarakat luas.

Bambang menegaskan, Demokrat Kaltim akan segera menggelar pertemuan kader daerah dan membentuk tim pengawal hasil retret untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang dibawa dari Pacitan tidak berhenti di pusat, tapi tumbuh dan berbuah hingga ke basis paling bawah.
“Kami sadar, hanya yang kuat yang akan bertahan. Tapi yang kuat bukan berarti yang keras atau gaduh. Kuat adalah mereka yang setia pada prinsip, sabar dalam perjuangan, dan teguh dalam nilai. Itulah yang kami pelajari di Pacitan, dan itu pula yang akan kami tanamkan di Kaltim,” tutupnya.
Dengan semangat baru dan arah perjuangan yang lebih jernih, DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur siap menjadi bagian dari kebangkitan Demokrat secara nasional, menjadikan politik sebagai jalan pengabdian, bukan sekadar panggung kekuasaan. (*)











