Payload Logo
g-628020251125185744226.jpg

Wali Kota Balikpapan didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan Sekdakot Balikpapan, Zulkifli saat meninjau langsung progres pembangunan jembatan Kampung Atas Air, Balikpapan Barat, Senin (15/9/2025). (Dok: han/katakaltim)

Dianggarkan Rp 21 Miliar, Jembatan Penghubung Kampung Atas Air dan Telaga Mas Balikpapan Rampung di 2025

Penulis: Han | Editor: Agu
16 September 2025

BALIKPAPAN — Salah satu proyek strategis yang tengah berjalan di Balikpapan adalah jembatan penghubung antara kawasan Kampung Atas Air dan Telaga Mas, Balikpapan Barat.

Jembatan tersebut dibangun dengan anggaran Rp21 miliar dan memiliki panjang 100 meter. Berfungsi menghubungkan dua wilayah padat penduduk yang selama ini terpisah oleh aliran air dan sulit dijangkau.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, saat meninjau langsung progres pembangunan jembatan pada Senin (15/9), menegaskan proyek ini merupakan bagian dari program prioritas dalam meningkatkan konektivitas dan pelayanan infrastruktur dasar kepada masyarakat.

“Kita pastikan ini menjadi program prioritas. Kita membangun jembatan ini untuk kepentingan umum dan masyarakat. Maka dari itu, kita harap masyarakat juga ikut menjaga apa yang telah dibangun oleh pemerintah kota,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan keprihatinannya saat melihat sebagian area jembatan digunakan sebagai tempat parkir oleh warga, yang justru menghambat proses pekerjaan konstruksi.

“Itu yang kita sayangkan. Kita lihat tadi, jembatan dijadikan tempat parkir. Ini sangat mengganggu pekerjaan dan tidak sesuai dengan tujuan awal dibangunnya fasilitas ini,” tambahnya.

Pemkot Balikpapan akan meningkatkan pengawasan serta menggandeng tokoh masyarakat setempat untuk mengedukasi warga agar lebih peduli terhadap fasilitas umum.

Diharapkan, jembatan sepanjang 100 meter ini tidak hanya mempermudah akses dan mobilitas warga, tetapi juga membuka peluang baru pengembangan ekonomi lokal, pariwisata, serta mempercepat distribusi layanan publik.

Pembangunan jembatan ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025, dan menjadi bagian penting dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Balikpapan. (*)