Dispora Kaltim Dorong Panahan Jadi Olahraga Populer di Sekolah

SAMARINDA - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong cabang olahraga panahan untuk terus berkembang menjadi industri yang menarik bagi masyarakat, termasuk di kalangan pelajar. Rasman, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Dispora Kaltim, menyebutkan panahan telah menjadi minat populer di berbagai jenjang sekolah di Kaltim.

"Bahkan sudah ada klub-klub panahan di tingkat TK dan SD hampir di seluruh wilayah Kaltim," ungkap Rasman, Jumat (1/11/2024).

Dengan adanya kejuaraan panahan yang diadakan, Dispora Kaltim berharap dapat mencetak atlet-atlet baru yang dapat menjadi pelapis bagi para atlet senior yang telah berkiprah di tingkat nasional dan internasional.

Baca Juga: Hotel Atlet Berpotensi Jadi Aset Tidur Usai Habiskan Uang Rp111 Miliar, Hamas akan Panggil Dispora Kaltim

"Kami harapkan melalui kegiatan ini, muncul pelapis baru yang bisa mewakili Kaltim di ajang yang lebih besar," tambah Rasman.

Baca Juga: Remaja 13 Tahun di Bontang Meninggal Akibat DBD, Dinas Kesehatan Beberkan Ada 41 Kasus

Rasman juga menyoroti pentingnya upaya pemanduan bakat di setiap kejuaraan untuk mengenali potensi atlet muda.

"Kami minta kepada Pemprov Kaltim untuk mendukung dan mengadakan pemanduan bakat cabor Panahan maupun cabor-cabor lainnya. Lewat pemanduan bakat, kita bisa melihat kemampuan mereka, mana yang menonjol dan memiliki peluang menjadi atlet profesional," jelasnya.

Selain sebagai ajang pembibitan atlet, kegiatan panahan di sekolah juga berperan sebagai alternatif positif bagi anak-anak dalam menghadapi era digital. Menurut Rasman, olahraga panahan bisa membantu mengurangi ketergantungan anak pada gadget.

"Anak-anak kita perlu kegiatan yang positif untuk menghindari kecanduan gadget yang sering mengganggu prestasi dan karakter mereka,” ujarnya.

Dispora Kaltim berharap kejuaraan seperti Panahan dapat dilaksanakan secara rutin dan bahkan melibatkan pihak lain untuk menyelenggarakan kompetisi yang serupa.

"Kejuaraan ini tidak terlalu mahal, jadi kerjasama dengan lembaga lain sangat memungkinkan," tutup Rasman.(Adv)