Payload Logo
k-650020251125190210495.jpg

Kadis Kominfo Kaltim, sekaligus Plt Kadispora Kaltim, Muhammad Faisal, saat ditemui usai mengikuti Musda Setiap Pekerja Pers di Hotel Fugo Samarinda, Sabtu (11/10/2025) (dok: Ali/katakaltim)

Kekosongan Jabatan Karena Terjerat Korupsi, Posisi Kepala Dispora Kaltim Diisi Kadiskominfo

Penulis: Ali | Editor: Agu
12 Oktober 2025

KALTIM — Jabatan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) yang sempat kosong akhirnya memiliki pengisi baru.

Pemprov Kaltim resmi menunjuk Muhammad Faisal sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Kadispora, Jumat 10 Oktober 2025.

Katanya untuk menata kembali struktur dan ritme kerja organisasi setelah posisi tersebut ditinggalkan oleh AHK, yang sebelumnya terseret kasus korupsi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) 2023.

AHK telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi Kaltim pada 18 September 2025, atas dugaan penyalahgunaan dana hibah senilai Rp100 miliar.

Kekosongan jabatan itu membuat sejumlah aktivitas di lingkungan Dispora Kaltim tersendat.

Sejumlah program olahraga dilaporkan tertunda, koordinasi internal melemah, dan muncul kabar bahwa pegawai honorer sempat belum menerima bayaran selama masa kekosongan pimpinan tersebut.

Muhammad Faisal sendiri bukan sosok baru di lingkungan birokrasi Pemprov Kaltim.

Ia masih aktif menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), dan kini memegang tanggung jawab ganda sebagai Plt Kadispora.

Perintah Langsung Gubernur

Dalam keterangannya, Faisal menegaskan penunjukan dirinya sebagai Plt Kadispora adalah instruksi langsung Gubernur Kaltim, Rudy Mas'ud.

"Ya, namanya SK perintah. Gubernur perintah atasan langsung. Saya harus siap laksanakan, saya terima kemarin siang," ujarnya kepada awak media pada Sabtu 11 Oktober 2025.

Usai menerima surat tugas, Faisal langsung bergerak cepat. Ia menggelar rapat perdana bersama seluruh kepala bidang Dispora, yang berlangsung sejak pukul 11.30 hingga 13.00 WIB. Fokus utama pertemuan itu adalah pemetaan masalah dan konsolidasi internal.

"Kita buat kerangka dulu, bikin grup komunikasi, membuka jalur informasi dengan pejabat di sana supaya bisa dapat data. Insya Allah saya jalankan sesuai kemampuan dan semangat," tutur Faisal.

Ia menambahkan, sebagai pejabat sementara, prioritasnya memperbaiki berbagai aspek yang dianggap krusial oleh pimpinan.

"Yang jelas kita akan benahi dulu. Beberapa hal yang perlu diperbaiki menurut pimpinan. Saya fokus ke situ dulu," sambungnya.

Tahap awal yang kini sedang ia jalankan mencakup identifikasi masalah, klarifikasi, dan penyusunan skala prioritas untuk langkah penyelesaian berikutnya.

Normalisasi dan Penataan Program

Faisal menegaskan minggu pertama masa jabatannya akan fokus pada penentuan prioritas program yang perlu segera dijalankan.

Langkah tersebut sangat penting agar roda organisasi kembali berjalan efektif dan staf memiliki arah kerja yang jelas.

Selain itu, normalisasi aktivitas internal juga menjadi fokus utama mereka dalam waktu dekat.

"Karena cukup lama kosong, kita segera normalisasi supaya rutinitas di sana berjalan normal. Sebelumnya sempat tidak normal karena kekosongan itu," ungkapnya.

Menanggapi isu beredar mengenai kemungkinan rotasi dirinya ke Dinas Pariwisata, Faisal menyampaikan dirinya tetap berpegang pada arahan pimpinan.

"Wah, saya mah jangankan ke Dinas Pariwisata, ke mana saja, ikut saja saya. Yang jelas saat ini saya pegang SK Plt dan SK Kepala Dinas Kominfo. Itu dulu yang saya hadapi," pungkasnya. (*)