BALIKPAPAN — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan berhasil mencatatkan pengelolaan sampah dengan melakukan pengurangan sampah sebesar 30 persen pada tahun 2024 lalu.
Pencapaian ini sesuai target kebijakan nasional yang dituangkan dalam tiga dokumen strategis yakni Jakstranas (Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah), Jakstrada (Daerah), serta Jakstrakot (Kota).
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan, keberhasilan pengurangan sebesar 30 persen sampah ini merupakan fondasi penting, untuk menyusun langkah-langkah strategis ke depan.
Baca Juga: Tangani Sampah Pesisir, DLH Balikpapan Siapkan 60 Petugas
Terutama dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks seiring pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi kota.
Baca Juga: DLH Kota Balikpapan Sebut Volume Sampah Meningkat 700-800 Ton Perhari Selama Ramadan
“Pada tahun 2024, kami berhasil mencapai target pengurangan sampah sebesar 30 persen. Hal ini bukan hanya capaian angka, tetapi juga bentuk konkret dari kerja sama lintas sektor. Dalam mengelola sampah secara terpadu dan berkelanjutan,” ujarnya, Selasa (22/4/2025).
Sudirman menambahkan, untuk lima tahun ke depan, DLH akan memfokuskan programnya pada peningkatan kualitas pengelolaan sampah berbasis masyarakat, memperluas cakupan fasilitas pengolahan sampah seperti bank sampah dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), serta mendorong inovasi teknologi pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Selain itu, Sudirman dalam kesempatan ini, menekankan pentingnya mendorong partisipasi aktif sektor swasta dalam mendukung ekonomi sirkular, dengan konsep yang menekankan pada pengurangan limbah melalui prinsip guna ulang, daur ulang, dan desain produk berkelanjutan.
“Peran pelaku usaha sangat penting. Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan, kita berharap mereka dapat lebih terlibat dalam pengurangan sampah dari hulu ke hilir,” tukasnya.
Dikatakannya, disisi lian DLH juga akan memperkuat program edukasi dan sosialisasi ke masyarakat, termasuk di lingkungan sekolah, rumah tangga, dan tempat usaha, guna menumbuhkan kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan.
Inisiatif seperti gerakan memilah sampah dari sumber dan kampanye bebas plastik sekali pakai akan terus ditingkatkan cakupannya.
Sudirman menjelaskan, pengelolaan sampah bukan semata urusan pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.
Oleh karena itu DLH mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan demi mewujudkan Kota Balikpapan yang bersih, sehat, dan lestari.
“Balikpapan ingin terus menjadi pelopor dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia. Kita optimistis, dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, target-target yang lebih ambisius di masa mendatang dapat kita capai bersama,” tutupnya. (Adv)