KATAKALTIM - Juru Bicara Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Troy Pantouw buka suara soal isu Elon Musk akan masuk ke Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur lewat perusahaannya Starlink.
Pernyataan tersebut sebelumnya disampaikan Luhut di awal Februari tahun ini. Namun Troy menyebut pihaknya belum ada informasi mengenai hal tersebut. Ia juga mengaku belum ada pembicaraan detail soal rencana investasi Elon Musk di IKN.
Baca Juga: Biografi Elon Musk, Ternyata Suka Begadang Waktu Muda
"Belum ada informasi, belum ada pembicaraan detail soal itu. Belum ada pembicaraan detail," katanya saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (26/2/2024).
Baca Juga: Groundbreaking Teras Hutan IKN by Plataran, Luas 2000 Meter Persegi
Menurutnya, Elon Musk juga belum menyampaikan Letter of Intent (LoI) atau minat investasi di IKN. "(LoI) belum, belum ada," singkatnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana kunjungan Elon Musk ke IKN. Adapun kunjungan ini berkaitan dengan kepentingan proyek satelit Starlink milik orang terkaya di dunia itu.
Luhut mengatakan, Starlink akan masuk ke IKN untuk penyediaan akses internet. Ia juga mengaku telah berbincang-bincang dengan Musk melalui telepon pekan lalu.
"Saya dengan Elon Musk telepon seminggu lalu, Jumat lalu. Kan Starlink mau masuk, saya kira hampir selesai persyaratannya, dia (Elon Musk) akan ke IKN," kata Luhut, ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).
Starlink merupakan layanan internet berbasis satelit yang disediakan oleh SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Menyangkut kunjungan ini, Luhut sendiri belum bisa memastikan kapan waktu kunjungan tersebut.
"Kapan dia mau datang? Begitu surat (Starlink) di Kominfo selesai seminggu kemudian kita kasih issue dia ILO, izin layak operasi, begitu itu jalan 5 hari kemudian dia bisa datang ke Indonesia," ujarnya.
"Kalau dia datang kita sudah usul satu dia ke IKN, karena dia katanya mau launching ke IKN dan ke puskesmas yang deket dengan IKN," sambungnya. (*)