Payload Logo
7-987120251125185050797.jpg

Para Finalis Duta Maritim Indonesia saat berkunjung di Museum Pancasila Sakti dan Museum Bahari Jakarta (dok: DMI)

Finalis Duta Maritim Indonesia Belajar Nasionalisme di Museum Pancasila Sakti dan Museum Bahari Jakarta

Penulis: Agu | Editor:
16 Agustus 2025

JAKARTA — Finalis Duta Maritim Indonesia (DMI) 2025, termasuk Bernike Gloria Nadeak dari Kalimantan Timur, kunjungi Museum Pancasila Sakti di Jakarta Timur, Sabtu 16 Agustus 2025.

Selama kunjungan, para finalis melihat langsung koleksi museum, mulai dari diorama peristiwa G30S/PKI hingga berbagai dokumentasi perjuangan mempertahankan ideologi Pancasila.

Para peserta tampak antusias berdiskusi mengenai relevansi nilai-nilai kebangsaan dengan tantangan generasi muda saat ini.

Bernike mengatakan, kunjungan ini memberikan inspirasi baru. Mereka belajar bahwa perjuangan tidak hanya di masa lalu.

“Hari ini, generasi muda juga berjuang lewat kontribusi nyata, salah satunya menjaga laut Indonesia,” ungkap Bernike dalam keterangannya.

Para finalis melanjutkan edukasi dan eksplorasi maritim dengan berkunjung ke Museum Bahari. Kata dia, kunjungan ini menjadi salah satu agenda penting dalam Sekolah Duta Maritim Indonesia.

Bertujuan menanamkan wawasan sejarah sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap kekayaan maritim bangsa.

Di Museum Bahari, para finalis diajak menelusuri berbagai koleksi bersejarah, mulai dari perahu tradisional nusantara, diorama perdagangan maritim, hingga peninggalan yang menggambarkan kejayaan pelabuhan Sunda Kelapa.

Melalui kunjungan ini, peserta diingatkan akan peran penting laut sebagai jalur perdagangan, sumber kehidupan, serta identitas bangsa Indonesia.

“Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga. Kami tidak hanya belajar teori tentang maritim, tetapi juga melihat langsung jejak sejarah bangsa yang begitu kaya,” ungkap Bernike.

Kunjungan ini juga menjadi momen refleksi bagi para finalis DMI untuk memahami bahwa laut bukan saja sebagai ruang geografis, melainkan warisan budaya dan sumber daya yang harus dijaga.

Melalui agenda ini, mereka ingin menunjukkan bahwa menjaga maritim tidak bisa dipisahkan dari menjaga persatuan bangsa, karena laut adalah perekat yang menyatukan Nusantara.

“Kami harap bisa menjadi aktor perubahan dalam menjaga, mempromosikan, dan mengembangkan potensi maritim di daerah kita masing-masing,” tandasnya. (*)