SAMARINDA — Warga Samarinda dihebohkan dengan beredarnya isu akan ada penyerangan oleh sejumlah warga Jalan Lambung Mangkurat terhadap warga di kawasan Padaleo, Samarinda Seberang.
Kabar tersebut memicu kekhawatiran publik. Sebab dikaitkan dengan insiden penembakan yang terjadi di depan Tempat Hiburan Malam (THM) Crown, Jalan Imam Bonjol, pada Minggu 4 Mei lalu.
Meski kepolisian telah menetapkan tersangka dan menggelar konferensi pers pada Senin 5 Mei siang, isu dugaan penyerangan mencuat di malam hari.
Hal ini diperburuk dengan beredarnya pesan teks dan suara yang mengimbau anak-anak muda tidak keluar rumah pada malam hari di sejumlah wilayah yang disebut rawan.
"Mlm ini jgn keluar malam ini di sekitaran smd seberang (padelo) Lg ada penyerangan antara warga lambung dan padelo, dampak dr pembunuhan kmrn mlm di crown," tulis pesan yang beredar. “Bnyk yg Bawa samurai, mandau, panah ada juga senpi.”
Menanggapi isu tersebut, Kasi Humas Polresta Samarinda, Ipda Ramli P Sianturi, menegaskan bahwa wilayah Padaleo dalam kondisi aman dan terkendali.
"Saat ini situasi di Padaleo dalam keadaan aman mulai tadi malam hingga sekarang," ujar Ipda Ramli P Sianturi, Selasa 6 Mei, malam.
Ia menambahkan pihak Polsek Samarinda Seberang sudah mengambil langkah cepat mengantisipasi isu yang berkembang dengan meningkatkan patroli di sejumlah titik yang dinilai rawan.
"Tadi malam ada isu, antisipasi dari pihak kepolisian Polsek Samarinda Seberang sudah, setelah mendengar berita tersebut melakukan patroli di daerah yang dianggap rawan untuk mengantisipasi," terangnya.
Ramli juga mengingatkan masyarakat agar tidak langsung mempercayai kabar yang tidak jelas sumbernya, terutama yang tersebar melalui aplikasi pesan instan.
Menurutnya, kepolisian tetap waspada terhadap berbagai isu yang muncul pasca-insiden pembunuhan.
"Pesan WA ini kan belum bisa dipastikan dari siapa. Jadi belum bisa dipastikan kebenarannya. Tapi tetap kita waspada karena takutnya dengan kejadian yang terjadi kemarin, kita dari kepolisian tetap waspada dengan ada isu-isu miring, termasuk isu WA yang beredar di grup-grup tersebut," pungkasnya. (*)