Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati (aset: hilman/katakaltim)

Kasus Gondongan di Balikpapan Meningkat, DKK Minta Warga Tetap Tenang

Penulis : Hilman
12 October 2024
Font +
Font -

BALIKPAPAN — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan meminta warga tetap tenang menyesul maraknya penyakit Gondongan yang menyerang anak-anak di Kota Balikpapan.


"Gondongan itu bukan wabah, tidak begitu berbahaya jadi tidak perlu begitu dikhawatirkan," ucap kepala DKK Balikpapan, Alwiati saat ditemui, Kamis (10/9/2024) lalu.

Baca Juga: 54 orang mantan anggota Jemaah Islamiyah Kaltim mendeklarasikan diri kembali kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam gelaran diskusi kebangsaan. (aset: hlm/katakaltim.com)54 Mantan Anggota Jemaah Islamiyah Kaltim Deklarasi Kembali ke Pangkuan NKRI

Gondongan disebabkan virus

Baca Juga: Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Alwiati (aset: Hilman/katakaltim)Penyakit Gondongan Meningkat, DKK Balikpapan Temukan 72 Kasus

Alwi menjelaskan gondongan yang dalam istilah medis dikenal sebagai parotitis atau mums, disebabkan virus Mumps yang menyerang kelenjar parotis, kelenjar penghasil air liur di rahang.

"Penyakit ini bisa menular dengan mudah melalui percikan air liur atau cairan hidung," jelasnya.

Dikatakannya, penyakit gondongan ada yang tidak mengalami gejala, namun bila mengalami gejala, meliputi bengkak, nyeri pada kelenjar ludah, demam, sakit kepala, kelelahan, dan hilangnya nafsu makan.

Menurut Alwi, penyakit gondongan sama seperti penyakit influenza, bukan merupakan penyakit yang luar biasa seperti halnya Demam Berdarah Dangue (DBD) dan lainnya.

"Maka tidak ada yang perlu di khawatirkan tentang penyakit ini," tukasnya.

Alwi juga membenarkan, penyakit gondongan di Balikpapan mengalami peningkatan belakangan ini, khususnya dalam tiga bulan terakhir dari Juli hingga September 2024.

Terjadi peningkatan kasus di bulan September 2024

Berdasarkan data Dinkes Balikpapan, dalam tiga bulan terakhir tepatnya pada Juli terdapat 19 kasus, kemudian Agustus 38 kasus, dan bulan lalu atau September terdapat 72 kasus.

"Peningkatan kasus itu banyak terjadi di lingkungan sekolah," sebutnya.

Menurut Alwi, hal itu disebabkan penyakit gondongan menular melalui air liur.

“Karena penularan lewat air liur, pasti akan menularkan. Kalau ada yang demam dan ada gejala seperti itu, ya sudah, tidak usah sekolah dulu, diliburkan,” jelasnya.

Meskipun terjadi peningkatan signifikan, Alwi menegaskan bahwa kasus ini belum dilaporkan secara khusus ke rumah sakit atau puskesmas karena pengobatan cukup sederhana.

"Pengobatan gondongan sangat simpel, cukup diberikan paracetamol serta istirahat yang cukup, itu sudah cukup untuk mengatasi gondongan," jelas Alwi.

Meskipun gondongan umumnya bisa ditangani dengan baik, Alwiati mengingatkan pentingnya pencegahan melalui pemberian vaksin MMR yang merupakan akronim dari Measles, Mumps, Rubella. (*)

Font +
Font -