KUKAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan sosialisasi pendidikan politik bagi masyarakat.
Sosialisasi ini berlangsung di Kecamatan Sebulu, Kamis (22/5/2025), yang turut dihadiri oleh Ketua Bawaslu Kukar, Teguh Wibowo, Komisioner KPU, Wiwin, dan Kaban Kesbangpol sebagai narasumber.
Kepala Kesbangpol Kukar, Rini Sulistyowati mengatakan, sosialisasi pendidikan politik bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang politik yang sesungguhnya.
Menurut Rini, politik bukan hanya sekedar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilih, melainkan perlu memahami cara sistem demokrasi berkerja.
"Masyarakat diberikan pengetahuan bagaimana memahami politik itu sendiri. Bagaimana memahami sistem demokrasi bekerja. Ada peran legislatif, eksekutif dan yudikatif," ujar Rini Sulistyowati saat dihubungi Katakaltim.
Baca Juga: Rudapaksa Anak di Bawah Umur, Pemuda di Samarinda Diringkus Polisi
Rini menjelaskan pendidikan politik tidak hanya dilakukan pada momen Pemilu maupun Pilkada saja. Namun, terus dilakukan agar pemahaman masyarakat semakin baik.
"Bagaimana masyarakat menggunakan hak dan kewajibannya dalam politik dan mendorong masyarakat menggunakan hak dan kewajibannya secara aktif dan bijaksana dalam politik," jelasnya.
Selain itu, pendidikan politik juga merupakan akses mendongkrak partisipasi pemilih pada saat pemilu maupun pilkada.
"Dengan harapan pemahaman masyarakat semakin baik dan tingkat partisipasi masyarakat pada saat pemilu maupun pilkada akan terus meningkat," ungkapnya.
Rini menyebutkan bahwa pendidikan politik tersebut merupakan program di sub bidang fasilitasi partai politik dan pemilu kesbangpol.
"Disamping pendidikan untuk masyarakat ada juga pendidikan politik bagi pemilih pemula biasanya menyasar para pelajar juga ada pendidikan politik bagi perempuan," cetusnya.
Lewat sosialisasi ini, katanya, diharap pemahaman masyarakat tentang politik semakin baik, sehingga pada saat pemilu maupun pilkada mereka dapat menggunakan hak pilihnya dan partisipasi juga meningkat.
"Dengan tingginya tingkat partisipasi berarti masyarakat ikut berperan mendukung program dan pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara," tandasnya. (*)