Payload Logo
w-546820251125185310419.jpg
Dilihat 0 kali

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma. (Dok: han/katakaltim)

Koperasi Merah Putih di Balikpapan Masuki Tahap Kedua Pengembangan Usaha

Penulis: Han | Editor: Agu
23 Agustus 2025

BALIKPAPAN — Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) di Kota Balikpapan mulai memasuki tahap kedua dalam pengembangan usaha.

Sesuai arahan pusat, koperasi ini didorong menjalin kemitraan dengan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di daerah.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma mengatakan, KKMP diarahkan menggandeng BUMN sesuai bidang usaha masing-masing.

"Misalnya, untuk penyediaan sembako dapat bekerja sama dengan PT Bulog. Kebutuhan gas elpiji dengan PT Pertamina Patra Niaga, hingga distribusi obat-obatan melalui Klinik Kimia Farma," ujarnya kepada awak media, Jumat 22 Agustus 2025..

Untuk di sektor perbankan, kerja sama bisa dalam layanan digital untuk mendukung sistem pembayaran online.

Langkah ini bisa memperkuat peran koperasi dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

“Nah terutama sembako, dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.

Pun, Heruressandy mengakui, untuk kepengurusan baru KKMP masih menemui kendala. Mulai dari minimnya anggota, sampai keterbatasan modal.

Karena itu, strategi awal adalah menggalang partisipasi masyarakat di tiap kelurahan, untuk bergabung jadi anggota.

“Semakin banyak anggota, semakin besar potensi modal yang bisa dihimpun. Setelah itu, koperasi membangun kemitraan yang benar-benar menunjang kebutuhan anggotanya,” tandasnya.

Dia menambahkan pengembangan usaha KKMP tidak harus secara besar-besaran untuk proses awal ini. Jadi, operasional dapat dibangun bertahap, melibatkan partisipasi warga.

Kehadiran usaha koperasi di bidang sembako tidak serta-merta dianggap persaingan dengan pelaku usaha yang sudah lebih dulu eksis.

Sebaliknya, koperasi bisa menjalin kerja sama jika kekurangan pasokan komoditas.

“Justru bisa bermitra dengan pelaku usaha yang sudah berjalan. Sehingga kebutuhan anggota tetap terpenuhi dan roda usaha koperasi bisa terus bergerak,” tutupnya. (*)