Payload Logo
r-193520251125184820249
Dilihat 0 kali

Kapolres Kutim, AKBP Fauzan Arianto (kiri) dan Ketua DPRD Kutim Jimmi (Kanan) berikan komentar soal fenomena bendera One Piece di Kutim(dok: caca/katakaltim)

Lagi Tren Kibarkan Bendera One Piece, Kapolres dan Ketua DPRD Kutim Beri Tanggapan Berbeda

Penulis: Salsabila Resa | Editor:
6 Agustus 2025

KUTIM — Fenomena pengibaran bendera Jolly Roger Luffy dalam serial film anime One Piece, sedang tren dilakukan masyarakat Indonesia berbagai daerah jelang hari perayaan Kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 17 Agustus mendatang.

Kapolres Kutim enggan memberikan komentar terkait hal ini, dirinya justru memberikan imbauan agar masyarakat Kutim menggelorakan semangat kembangsaan dan cinta tanah air, dengan bendera merah putih

"Mari kita kibarkan bendera merah putih di depan rumah juga di seluru sektor-sektor kehidupan, kita kibarkan semarakkan nanti peringatan puncak hari kemerdekaan 17 Agustus 2025, sehingga nanti meriahnya akan selalu kita rasakan," ungkapnya, saat ditemui di halaman Polsek Sangatta Utara, Rabu 6 Agustus 2025.

Ia mengatakan, untuk saat ini pihaknya belum menerima laporan ada masyarakat yang mengibarkan bendera one piece. "Tapi kami harapkan mudah-mudahan tidak ada, tapi kami mengimbau mari kita kibarkan bendera merah putih," tegasnya.

Dirinya juga enggan menjawab, bagaimana reaksi Polres Kutim jika masyarakat mengibarkan bendera One Piece. "Pokoknya saya tegaskan kibarkan Bendera Merah Putih," tambahnya.

Berbeda dengan Fauzan Arianto, Ketua DPRD Kutim, Jimmi mengatakan tindakan tersebut adalah kebebasan masyarakat.

"Yang penting tidak tinggi dari bendera merah putih," sebutnya.

Ia mengungkapkan sejarah, Abdurrahman Wahid-Presiden ke-4 RI, pernah memberikan komentar yang sama saat masyarakat Papua ingin mendirikan Bendera Bintang Kejora sebagai lambang Papua Merdeka.

"Kalau kata Gusdur, sebenarnya bendera ini sama aja dengan bendera-bendera komunitas aja. Tapi yang paling utama ya kesatuan NKRI," ujarnya.

Disadur Tempo, dalam konteks Indonesia, pengibaran Jolly Roger Luffy dapat diartikan sebagai lambang keinginan rakyat untuk mendapat kebebasan.

Bisa juga dimaknai sebagai bentuk perlawanan terhadap segala bentuk ketidakadilan. Jolly Roger dalam kisah One Piece secara umum mengangkat makna kebebasan.

Menurut Jimmi, tindakan ini merupakan bentuk kritikan yang dapat ditangkap pemerintah sebagai suatu masukkan.

"Itu dianggap sebagai vitamin yang menyegarkan agar pemerintahan berjalan dengan semestinya. Dengan kritikan (pemerintah- red) bisa lebih kuat untuk mensejahterakan rakyat," ucapnya.

Ditanyai, apakah pernyataan tersebut sebagai lampu hijau bagi masyarakat mengekspresikan diri dengan bendera one piece. Jimmi menyebut hal itu juga masalah.

"Sebenarnya masalah, tapi karena kita negara demokratis jadi penyampaian aspirasi secara lisan dan tulisan boleh dilakukan," tandasnya. (Cca)