Payload Logo
i-617420251125191012167.jpg
Dilihat 378 kali

Rusa Sambar yang dilepaskan di IKN (dok: OIKN)|

Lepaskan Rusa Sambar, Otorita IKN Bakal Bangun Nusantara Jadi Kota Hutan Berkelas Dunia

Penulis: Han | Editor: Agu
21 November 2025

NUSANTARA — 12 ekor rusa sambar dilepasliarkan ke kawasan hutan Nusantara, Kamis 20 November 2025.

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengaku pelepasan ini dapat memperkuat ekosistem hutan hujan tropis dan membangun konsep forest city atau kota hutan.

Agenda ini kolaborasi antara Otorita IKN, Kementerian Kehutanan RI, PT Pamapersada Nusantara (PAMA), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai langkah strategis menghadirkan pembangunan yang selaras dengan konservasi alam.

Kegiatan diisi dengan pelepasan rusa sambar, hingga penanaman pohon spesies native Kalimantan.

Rangkaian ini sekaligus menandai peluncuran program eco-edu forest, yang diselenggarakan di Wanagama IKN, Nusantara.

Rusa sambar (Cervus unicolor) dikenal sebagai satwa asli Kalimantan dengan ukuran tubuh besar, warna cokelat gelap, dan kemampuan adaptasi tinggi terhadap hutan hujan tropis.

Karakteristik tersebut menjadikan rusa sambar tepat untuk dikembangkan kembali sebagai bagian dari penguatan populasi satwa liar di kawasan Nusantara.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengapresiasi kolaborasi lintas instansi ini sebagai tonggak penting pembangunan Nusantara sebagai kota hutan dunia.

“Ke depan, kalau kawasan ini sudah seperti Wanagama Gunungkidul, nantinya juga akan menjadi destinasi ekowisata bagi para pengunjung di IKN,” jelas Basuki di lokasi.

Senada, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut RI, Satyawan Pudyatmoko, menegaskan peran Kemenhut mewujudkan visi Nusantara sebagai kota hutan.

“Ada beberapa hal yang sudah kita lakukan dalam mendukung pembangunan IKN, seperti pemetaan areal bernilai konservasi tinggi, pemetaan koridor satwa, serta menyediakan wildlife rescue unit khusus untuk resort IKN,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Direktur PT PAMA, Abdul Nasir Maksum, menyampaikan kegiatan ini mencerminkan kolaborasi kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan akademisi untuk membangun lingkungan berkelanjutan.

“PAMA hadir sebagai perusahaan kontraktor pertambangan yang menunjukkan komitmen dalam kelestarian lingkungan, termasuk pada program hari ini yang bekerja sama dengan pemerintah, Otorita IKN,” sahut Abdul.

Wakil Rektor UGM, Arief Setiawan Budi Nugroho, turut menegaskan bahwa UGM menjalankan program ini secara berkelanjutan, termasuk di bidang penelitian dan konservasi.

Kata dia, UGM selalu membuka pintu kerja sama dan kolaborasi, apalagi mendukung program yang ada di IKN menjadi lebih baik.

“Harapannya, dapat membangun kolaborasi dalam kapasitas riset, baik nasional maupun internasional, untuk mendukung forest city di Nusantara,” tutup Arief.

Pelepasliaran rusa sambar sekaligus peluncuran program eco-edu forest menjadi langkah strategis dalam memperkuat identitas Nusantara sebagai kota hutan dunia. (Han)