Payload Logo
DPRD Kutim
Adat Kubar
Dilihat 708 kali

Bupati Kubar, Frederick Edwin hadiri acara Adat Laliq Ugaal di Kampung Anah, Kecamatan Long Iramz Minggu 21 Desember 2025. (Dok: Kata Kaltim/Jantro)

Masyarakat Kampung Anah Kubar Gelar Acara Adat Tanam Padi Tahunan

Penulis: Jantro | Editor: Agu
22 Desember 2025

KUBAR — Masyarakat Kampung Anah, Kecamatan Long Iram, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), menggelar ritual adat Laliq Ugaal atau tanam padi tahunan, Minggu 21 Desember 2025.

Acara adat tanam padi ini memasuki hari ke 20 yang dikenal dengan Kepulu Uluk. Kegiatan ini dirangkai dengan Tari Hendaq atau Taru Hudoq Khas Suku Dayak Bahau.

Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Kubar, Frederick Edwin, Ketua TP PKK, Maria Christina Mozes, Plt. Asisten I Setdakab Kubar, Erik Viktory, Asisten III, Junaidi, Plt. Kadis Pariwisata, Sumardi dan Staf Rayunkg Manag PDA Kubar, Gonesius.

Frederick Edwin dalam sambutannya menyampaikan bahwa Adat Lalid Ugaal merupakan tradisi turun-temurun dari leluhur. Acara tanam padi ini memiliki makna sangat mendalam bagi masyarakat Kampung Anah.

"Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur sekaligus penghormatan kepada leluhur. Niai-nilai luhur tentang kebersamaan dan gotong royong harus diwariskan dari generasi ke generasi," pesannya.

Dalam kesempatan itu, Frederick Edwin mengajak seluruh masyarakat Kampung Anah, untuk terus mengoptimalkan peran serta dan partisipatif membangun kampung.

Masyarakat diminta menggali dan mengembangkan potensi sumberdaya lokal, khususnya bidang pertanian, perkebunan dan perikanan.

Potensi itu, kata Bupati Kubar, harus dikelola secara bijak, berkelanjutan, selaras dengan nilai-nilai adat dan kearifan lokal. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Pemerintah daerah terus mendorong masyarakat, khususnya generasi muda memiliki kemampuan dan ketrampilan tanpa meninggalkan akar budaya dan adat istiadat. Harus ditingkatkan demi kemajuan masyarakat," paparnya.

Terakhir, Frederick Edwin berharap agar Adat Laliq Ugaal Kampung Anah dapat terus dilestarikan secara berkelanjutan.

Tanam padi tahunan ini guna memperkuat identitas budaya dan persatuan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan dukungan seluruh pihak.

Ketua Panitia Penyelenggara Laliq Ugaal, Hermanus Tingang mengatakan, tanam padi tahunan merupakan warisan leluhur yang wajib dilaksanakan setiap tahun. Kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama pada akhir tahun.

"Laliq Ugaal diwariskan leluhur kepada kaum Dayak Bahau dan tak bisa ditinggalkan. Adat Laliq Ugaal artinya masa menanam padi," ungkapnya.

Dijelaskannya, dalam masa Laliq Ugaal terdapat proses edukasi terhadap generasi muda. Generasi muda diajarkan mewujudkan persatuan dan kesatuan. Termasuk, bergotong royong menanam padi dan membuka lahan.

"Dalam Laliq Ugaal, kita diajarkan hidup untuk bersama, belajar berkomunikasi yang baik, bergotong royong dan saling menghormati. Jadi yang ditekankan adalah cinta kasih," terangnya. (Jantro)