BONTANG — Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni hadiri sosialisasi dan diseminasi kebijakan perubahan bentuk STITEK Bontang jadi universitas.
Kegiatan digelar oleh Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STITEK) Bontang di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota, Kamis 18 Desember 2025.
Neni mengaku STITEK Bontang sudah menunjukkan kontribusi panjang sejak berdiri pada 2005 silam.
Dengan 2 program studi andalan, Teknik Elektro dan Teknik Informatika yang konsisten menyuplai kebutuhan industri di Bontang, bisa menjadi modal awal bertransformasi ke Universitas.
“Selama hampir 2 dekade STITEK membuktikan komitmennya mencetak SDM industri. Ini modal penting untuk naik kelas menjadi universitas,” ucap Neni.
Politisi Golkar itu menambahkan, pengembangan STITEK terus berlanjut dengan tambahan 2 program studi pada 2024: Sistem Informasi dan Bisnis Digital.
Di 2025, bertambah lagi 3 program studi, yakni Teknik Industri, Teknik Lingkungan, dan Kewirausahaan. Ketiganya menunggu penerbitan SK. Sehingga total 7 program studi.
Kesiapan ini, sambung Neni, tentu saja jadi dasar logis dan faktual perubahan STITEK menjadi Universitas Sains dan Teknologi Bontang.
“Ini sejalan dengan visi Bontang sebagai kota industri, jasa, dan mitra strategis IKN,” papar Wali Kota.
Senada disampaikan Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti, Prof. Mukhamad Najib. Dia menilai STITEK Bontang ada di jalur tepat menuju universitas.
Katanya, langkah Bontang ini sejalan juga dengan target nasional, meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi, yang kini masih di kisaran 32 persen.
“Perguruan tinggi adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045. Kami di kementerian terus mendorong penguatan PTS melalui KIP Kuliah, hibah riset, hingga sertifikasi dosen tanpa membedakan status negeri atau swasta," tandasnya. (Agu)










