MALANG — Sultan Musa adalah salah satu penulis berasal dari Kota Samarinda. Tulisannya tersiar di berbagai platform media online dam media cetak Nasional maupun Internasional.
Adapun karya tunggalnya seperti “Candramawa” (2017), “Petrikor” (2019), “Mendjamu Langit Rekah” Kumpulan Puisi e-book version (2020), “Sedjiwa Membuncah” Kumpulan Puisi (2020), “Titik Koma” (2021) dan “Sadajiwa” (2023).
Buku tunggalnya bertajuk “Titik Koma” terpilih sebagai nominasi buku puisi unggulan Penghargaan Sastra 2021 Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Serta menjadi bahan resensi yang ditulis oleh Penyair Perempuan Indonesia, Rini Intama, dan dipublikasi oleh Majalah Semesta Seni Edisi Nomor 25–Juni 2022.
Baca Juga: Kebakaran di Samarinda Seberang, Netizen Sebut Pihak Terkait Lambat Respons, Ini Kata Damkar
Bahkan menjadi bahan opini berjudul ‘Mengekspresikan Puisi sebagai Terapi Kebahagiaan” terbit di berbagai portal media.
Tercatat pula di buku “Apa & Siapa Penyair Indonesia—Yayasan Hari Puisi Indonesia” Jakarta 2017.
Kata Sultan, itu semua berkat dukungan berbagai pihak dan tentu saja keuletan yang digelutinya dalam dunia literasi sampai saat ini.
“Alhamdulillah ini berkat dukungan berbagai pihak,” ucapnya kepada katakaltim, Rabu 14 Mei 2025.
Terbaru, 26-27 April 2025, salah satu karya puisinya lolos submisi kurasi dan dipamerkan pada event Kalang Exhibition 2025.
Kalang Exhibition 2025 sendiri adalah pameran seni yang digelar di Parmuse, Kota Malang, Jawa Timur pada 26-27 April 2025.
Pameran ini merupakan bagian dari Triaksara Art Fair 2025 dengan tajuk "Air dalam Kehidupan".
Tujuan pameran ini untuk mengeksplorasi hubungan antara air dan kehidupan.
“Temanya sangat mendalam,” imbuhnya.
Diketahui, beberapa karya Sultan Musa juga berhasil lolos kurasi di event bergengsi baik nasional maupun Internasional.
Seperti pada 2024 karyanya terpilih pada even “Challenge Heart and Art for Change” Collegno Fòl Fest Turin, Italia yang diterjemahkan dalam Bahasa Inggris dan Italia.
Juga termaktub dalam antologi bersama penyair Nasional dan Internasional hingga 50-an lebih judul antologi sera ratusan media cetak dan online telah menampilkan karyanya.
Sementara itu pada tahun 2023 puisinya dengan berjudul “Aku Tetap Menulis Syair” menjadi Puisi Pilihan—Lomba Baca Puisi Bagi Siswa SMP/MTS se-Kota Samarinda MGMP Bahasa Indonesia, bersanding bersama karya puisi maestro WS Rendra (Gerilya) dan Chairil Anwar (Karawang – Bekasi).
Selain aktif menulis, ia juga aktif melakukan traveling ke berbagai pulau yang ada di Indonesia, serta dituangkan dalam tulisan artikel perjalanan dan wisata.
Hingga saat ini masih produktif dalam menulis serta menuangkan pemikirannya serta berinteraksi dengan pembacanya melalui Instagram-nya @sultanmusa97. (*)