KUBAR — Stigma dan kesalahpahaman masih membayangi masyarakat terkait program KB vasektomi di Kabupaten Kutai Barat.
Banyak laki-laki yang menolak lantaran takut kehilangan gairah seksual setelah menjalani operasi.
Pejabat fungsional Penata KKB DP3AKB Kubar, Arbayanti, menegaskan anggapan tersebut keliru. Vasektomi justru tidak berpengaruh terhadap vitalitas pria.
"Sebenarnya itu persepsi salah ya kalau kita mengenal lebih jauh tentang vasektomi itu sebenarnya tidak ada dampak ke arah sana, biasanya dari segi libido, tetap sama justru terjadi peningkatan frekuensi ya untuk libidonya. Kemudian untuk yang tidak ada gairahnya sebenarnya itu hanya mitos saja," ujarnya kepada Katakaltim, Selasa (2/9).
Ia menjelaskan, KB adalah tanggung jawab bersama dalam rumah tangga. Karena itu, partisipasi laki-laki diperlukan agar beban tidak hanya ditanggung oleh perempuan.
"Sebenarnya vasektomi itu kan diperuntukkan untuk keluarga yang memang benar-benar sudah mantap ya, sudah tidak menginginkan adanya penambahan anak misalnya anaknya sudah lebih dari dua kemudian sebagai partisipasi laki-laki kan bisa mengikuti program tidak harus wanita terus," terangnya.
Saat ini, pilihan kontrasepsi untuk laki-laki hanya ada dua, yaitu kondom dan vasektomi. Namun mayoritas masih ragu mengambil opsi MOP karena kekhawatiran yang belum berdasar.
"Ya kita tetap terus bersosialisasi di setiap ada pertemuan, ada momen untuk menggalakkan vasektomi. Nah itu salah satu upaya kita untuk meningkatkan kaum laki-laki untuk di KB vasektomi itu," tandasnya. (*)







