KALTIM — Meriah sekali upacara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) yang berlangsung di Sekolah Terpadu Samarinda, Selasa 25 November 2025.
Momentum ini dimanfaatkan sebagai refleksi penguatan komitmen peningkatan kompetensi tenaga pendidik di Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Kaltim, Wiwik Setiawati menyampaikan pihaknya terus menjalankan program pembinaan untuk meningkatkan kemampuan guru secara menyeluruh.
"Jadi memang kalau peningkatan kompetensi itu ada di BGTK, kita memang punya tugas untuk mengembangkan dan memberdayakan guru, pendidik lainnya termasuk juga tenaga kependidikan," jelas Wiwik saat ditemui usai upacara.
Ia mengungkapkan BGTK Kaltim saat ini sudah punya peta kompetensi guru sebagai acuan penyusunan program pembinaan dan pelatihan.
"Jadi guru-guru di Kota Samarinda perlunya apa gitu ya. Di Kalimantan Timur sendiri secara menyeluruh kita juga punya," lanjutnya.
Selain mengacu pada pemetaan, Wiwik menyampaikan bahwa aspirasi guru juga menjadi masukan penting dalam pengembangan kompetensi.
"Ada aspirasi-aspirasi dari guru-guru. ‘Saya perlu pelatihan ini,’ kita juga semaksimal mungkin akan fasilitasi," tegas Wiwik.
Lebih jauh, ia menjelaskan proses sertifikasi guru di Kaltim masih sedang berlangsung dan ditargetkan rampung pada tahun ini.
"Jadi saat ini juga masih dibuka, ayo dicek SIM PKB-nya, ada undangan langsung saja didatangi. Karena memang tahun ini target selesai pembukaan sampai tanggal 19 Desember," ujarnya.
Wiwik menambahkan bahwa sertifikasi penting untuk memastikan guru memperoleh hak tunjangan dan penguatan profesionalitas.
"Supaya guru-guru yang sudah eksis sebagai guru itu semuanya sudah mendapatkan tunjangan nantinya," katanya.
Lebih jauh, Wiwik berharap momen HGN 2025 ini membuat guru semakin meningkatkan kualitasnya sebagai tenaga pendidik dan lebih berinovasi.
"Dan semangatnya untuk mendidik itu tidak padam, termasuk juga didalam menginspirasi dan membimbing generasi penerus bangsa," katanya.
Menurutnya, guru merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia sehingga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
"Sehingga guru juga harus mampu Beradaptasi menyesuaikan kebutuhan siswa pada saat ini," imbuhnya.
Kunci Kemajuan Pendidikan adalah Guru
Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli Menteri Bidang Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, H. Biyanto menyampaikan visi besar pemerintah pusat saat ini adalah meningkatkan kualitas pendidikan nasional secara menyeluruh.
"Karena visi besar kami di Kementerian sekarang ini adalah mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa akses pendidikan berkualitas harus terbuka bagi seluruh anak bangsa tanpa terkecuali.
"Itu artinya semua anak-anak bangsa punya peluang yang sama untuk mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu yang berkualitas," tutur Biyanto.
Biyanto menegaskan komitmen pemerintah terhadap kesejahteraan guru dengan memberikan tunjangan sertifikasi sebesar dua juta rupiah perbulan untuk guru non Aparatur Sipil Negara (ASN) dan satu kali gaji pokok untuk guru-guru ASN.
"Bagi guru honorer diberikan insentif sebesar 300.000 rupiah per bulan. Semua tunjangan dan insentif ditransfer langsung ke rekening guru," terangnya.
Ia menegaskan bahwa semua proses perumusan regulasi dilakukan dengan tujuan tunggal, yakni demi kemajuan pendidikan Indonesia.
"Kepentingannya satu, yaitu memajukan pendidikan Indonesia, dan kalau pendidikan Indonesia mau maju, kata kuncinya adalah guru, tidak ada yang lain," tegasnya. (Ali)









