BALIKPAPAN — Oknum pelajar SMA di Kota Balikpapan diduga terpapar radikalisme. Bahkan diduga sudah mampu merakit bom.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, saat memberi sambutan dalam sebuah acara di Balikpapan, Kamis 2 Oktober 2025..
“Memang ada informasi yang kami dapat, anak usia sekolah di Balikpapan tersangkut paham radikal, bahkan bisa merakit bom. Inilah pentingnya pengawasan orang tua,” tegas Rahmad.
Rahmad menjelaskan, peran media sosial (Medsos) tidak bisa diabaikan dalam kasus ini.
Platform digital yang mestinya dimanfaatkan belajar dan menambah wawasan, justru bisa menjadi celah masuknya paham berbahaya jika tak disaring.
Ia menegaskan, benteng pertama anak dari ancaman tersebut adalah keluarga.
Orang tua diminta tidak abai terhadap aktivitas anak di dunia maya maupun di lingkungan sekitar.
Sudah Ditangani Disdikbud
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik, membenarkan adanya kasus seorang pelajar SMA yang telah terindikasi terpapar radikalisme.
Meski begitu, ia enggan mengungkap detail sekolah maupun identitas siswa yang dimaksud.
“Iya benar, ada satu orang pelajar. Tapi sekolahnya kami rahasiakan. Yang jelas anak itu sudah ditangani,” singkat Irfan.
Pemkot Balikpapan kini mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk aparat keamanan, tokoh masyarakat, hingga lembaga pendidikan, untuk memperkuat literasi digital di kalangan pelajar.
Langkah ini diharap mampu membangun filter kuat pada generasi muda, agar bisa memilah informasi dengan bijak serta terhindar dari ideologi yang mengancam persatuan bangsa. (*)












