Payload Logo
k-405220251125184624437.jpg
Dilihat 0 kali

Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun, selaku pelapor atas kejadian pembunuhan anak di Kota Samarinda (dok: Ali/katakaltim)

Pembunuhan 2 Balita di Samarinda, TRC PPA Kaltim Ungkap Pelaku dan Ibu Korban Tidak Ada Cekcok Sebelumnya

Penulis: Agu | Editor:
27 Juli 2025

SAMARINDA — Kasus pembunuhan dua anak balita oleh ayah kandungnya sendiri di Kota Samarinda masih menyisakan tanya. Kenapa seorang ayah harus membunuh kedua anaknya?

Pembunuhan tragis ini terjadi pada Jumat 25 Juli 2025 sore. Bertempat di Jalan Rimbawan, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang.

Menurut keterangan polisi dugaan sementara tersangka membunuh kedua anaknya itu memakai tangan kosong, dengan cara mencekik.

Pun demikian, informasi sebab dan bagaimana kejadian pasti dari tragedi tersebut ada di pihak kepolisian. Mereka masih dalam proses penyelidikan.

“Kita masih dalam proses penyelidikan,” ucap Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang, AKP Agung Sibiyantoro, saat ditemui di hari yang sama.

Sementara itu, pelapor dari tim reaksi cepat perlindungan perempuan dan anak Kalimantan Timur (TRC PPA Kaltim) mengatakan pihaknya saat ini masih intens berkomunikasi dengan ibu korban.

Ketua TRC PPA Kaltim, Rina Zainun, membeberkan bahwa kondisi ibu korban saat ini amat terguncang. Sebab tidak menyangka suaminya melakukan hal demikian.

“Ibu korban sangat terguncang. Sangat tidak menyangka hal ini terjadi,” ucap Rina saat dikonfirmasi katakaltim, Minggu 27 Juli 2025.

Lebih jauh Rina mengatakan terguncangnya psikologi sang ibu korban semakin besar lantaran sebelumnya sama sekali tidak ada pertengkaran.

Bahkan, ibu korban sempat berbincang baik dengan pelaku (suaminya) dan menitipkan anaknya.

“Ibu korban memang bekerja. Dia menitip anaknya. Dan tidak ada pertengkaran sebelumnya. Masalah ekonomi juga tidak ada,” ucap Rina mengungkap pernyataan ibu korban.

Untuk itu TRC PPA saat ini tengah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mendampingi ibu korban secara psikologis.

“Kasihan. Ibu korban terguncang betul psikologinya. Sekarang ini kita sudah komunikasi dengan pihak UPTD PPA untuk dampingi ibu korban,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian Sungai Kunjang mengaku bahwa pelaku akan dibawa ke rumah sakit jiwa.

Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan apakah pelaku dalam gangguan jiwa atau tidak. (*)