Dibaca
20
kali
Tim Kesehatan Hewan dari Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan saat melakukan pemeriksaan postmortem para hewan yang sudah disembelih, Sabtu (7/6/2025). (Dok: han/katakaltim)

Pemotongan Hewan Kurban, Tim DP3 Temukan 3 Lokasi Kasus Cacing Hati

Penulis : Han
 | Editor : Agu
7 June 2025
Font +
Font -

BALIKPAPAN — Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan menerjunkan 15 tim yang terdiri dari 60 personel.

Keputusan itu untuk memantau dan memeriksa hewan kurban pada pelaksanaan pemotongan hewan kurban di Perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Peternakan DP3 Balikpapan, drh. Muhammad Bisri mengatakan, tim ini akan memeriksa secara antemortem (sebelum disembelih) dan postmortem (setelah disembelih), mencakup seluruh wilayah Kota Balikpapan.

Baca Juga: Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Balikpapan, Agus Salim saat melakukan sosialisasi (dok: hilman/katakaltim)Rutan Kelas IIA Balikpapan Fokuskan Pembinaan Melalui Komunikasi

“Jadi sejak hari H kemarin, tim kami sudah memantau pelaksanaan pemotongan hewan kurban. Dari hasil pemantauan, ditemukan kasus hati yang mengandung cacing di tiga lokasi. Namun, sejauh ini belum ada penambahan kasus,” ujarnya, Sabtu (7/6/2025).


Bisri menambahkan, meski cacing hati tidak berbahaya dari sisi penularan penyakit ke hewan maupun manusia, namun bagian hati yang terinfeksi tidak layak dikonsumsi karena berdampak pada kualitas gizi.

“Kami merekomendasikan kepada panitia kurban, apabila ditemukan cacing hati—baik oleh petugas kami maupun oleh panitia di lokasi pemotongan—agar bagian tersebut dimusnahkan dan tidak dibagikan kepada masyarakat,” tegasnya.

Katanya, sejauh ini dalam proses pemotongan hewan kurban dipastikan tidak ditemukan adanya penyakit menular pada hewan kurban yang diperiksa, baik saat proses antemortem maupun postmortem.

“Jadi pemeriksaan ini, kami lakukan secara berlapis. Hewan dari luar Kalimantan sudah melalui proses karantina. Sementara sapi dari peternak lokal Balikpapan telah kami bina dan pantau selama enam bulan, termasuk pemberian vaksin PMK, LSD, dan Jembrana,” jelasnya.

Pemantauan ini akan terus dilakukan selama masa tasyrik hingga 13 Zulhijah (9 Juni 2025), untuk memastikan seluruh hewan kurban yang disembelih aman dan layak dikonsumsi masyarakat.

“Kami tetap melakukan pemantauan hingga akhir hari tasyrik apabila masih ada yang melakukan pemotongan. Semua kami pantau demi memastikan hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat benar-benar aman dan layak,” tutupnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >