Seorang pria didapati gantung diri (foto:polreskukar)

Pria di Muara Sembilang Didapati Gantung Diri

Penulis : Agu
4 February 2024
Font +
Font -

Kukar -- Kepolisian Sektor (Polsek) Samboja melakukan evakuasi penemuan mayat di kelurahan muara sembilang dengan kondisi gantung diri.


Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) AKBP Heri Rusyaman melalui Kapolsek Samboja AKP Yusuf membenarkan hal itu, pihaknya telah mengevakuasi seorang pria berusia 44 tahun yang ditemukan oleh istrinya telah gantung diri, Minggu (4/2).

Hal tersebut diketahui istrinya, setelah menemukan korban yang merupakan suaminya tergantung di sebuah pohon mangga di belakang rumahnya.

Mengetahui hal itu, ia pun berteriak, membangunkan tetangga mereka yang sedang beristirahat, menjelang pagi hari, Sabtu (3/2).

Baca Juga: Walikota Bontang Basri Rase Serahkan Hibah Anggaran Tahun 2023 saat Tasyakuran bersama jamaah Masjid Al-Aqsha (foto:dokpimbontang)Wali Kota Bontang Basri Rase, Serahkan Hibah ke Jama'ah Masjid Al-Aqsha

Dari keterangan istri korban, kejadian itu  berawal saat dirinya mencari keberadaan korban, karena sudah menunjukkan pukul 01.00 Wita dini hari.

Meski sudah berkeliling mencari korban, yang ditemukan hanya sandal korban di dalam rumah mereka.

“Setelah sholat Subuh, istri korban membuka pintu belakang untuk melihat areal belakang rumah yang kemudian didapati bahwa korban terlihat dalam kondisi tergantung tali nilon di pohon mangga,” ujar Kapolsek Samboja AKP Yusuf.

Setelah menemukan korban, Polsek Samboja dibantu tim medis melakukan evakuasi terhadap korban yang tergantung. Dari pengakuan istri korban, memang korban terlihat depresi pasca ditinggal meninggal dunia oleh mertua korban, yang tidak lain merupakan orang tua si istri. Sejak 10 hari yang lalu.

Meninggal dunianya mertua korban cukup memberikan duka yang mendalam bagi korban. Hingga korban terlihat sering berdiam diri, tidak seperti biasanya.

Istrinya pun menyebut, bahwa korban tidak pernah mengeluh ataupun memiliki riwayat penyakit.

Pasca dievakuasi, korban pun langsung dimakamkan, lantaran keluarga enggan dilakukan autopsi.

“Keluarga korban menolak dilakukan visum et repertum dan autopsi terhadap korban,” tutup AKP Yusuf. (*)

Font +
Font -