BALIKPAPAN - Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) dalam waktu dekat akan melakukan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Arsari Group dalam upaya penyediaan air baku untuk kebutuhan air bersih bagi warga Kota Balikpapan.
Dirut PTMB, Yudi Saharudin mengatakan, saat ini PT. Arsari Group tengah mengusung rencana besar untuk membangun sebuah bendungan di wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dimana pembangunan bendungan ini bertujuan untuk menyuplai air baku ke wilayah IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kota Balikpapan.
Baca Juga: Berkunjung Ke Guntung, Kodim 0908 Bontang Sosialisasi Program TNI
“Jadi PT. Arsari Group akan membangun bendungan besar di wilayah Kabupaten PPU untuk memenuhi kebutuhan air bersihnya,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).
Baca Juga: Bahas Ketersediaan Air Bersih, Wali Kota Balikpapan Bertemu Hashim Djojohadikusumo
Dikatakannya, dalam pembangunan proyek ini, PT. Arsari Group bahkan sudah melaksanakan penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan Bupati PPU.
“Nah, hari ini (Kamis, 10/4, red), mereka secara resmi menawarkan suplai air ke Balikpapan melalui Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, SE, ME,” ucapnya.
Dikatakannya, tawaran ini sudah barang tentu disambut positif PTMB, asalkan seluruh persyaratan dan regulasi terpenuhi. “
“Selama memenuhi syarat, pasti kita terima. Karena memang kebutuhan air di Balikpapan cukup mendesak,” tukasnya.
Namun demikian, Yudi menambahkan, untuk proyek pembangunannya diperkiarakan baru dapat direalisasikan dalam kurun waktu 2–3 tahun ke depan.
Yudi menjelaskan, untuk suplai air baku dari PT Arsari Group, kapasitas awal yang ditawarkan bisa mencapai 1.000 hingga 2.000 liter per detik, meskipun data rinci masih menunggu.
“Kami masih menunggu regulasi lengkapnya. Di beberapa daerah lain, sistem B2B (business to business) sudah berjalan, jadi kami bisa menerima air curah. Selama harga jualnya tidak melebihi harga jual kami, tidak masalah,” ungkapnya.
Sedangkan untuk distribusi air ke Balikpapan, katanya, ada wacana PT Arsari Group akan bekerja sama dengan PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) untuk memanfaatkan jalur pipa eksisting.
“Airnya masuk dulu ke Balikpapan, baru kami distribusikan ke masyarakat dan industri, termasuk ke Pertamina sendiri,” ucapnya.
Diakuinya, karena proyek ini berasal dari inisiatif pihak swasta, maka proses perizinan menjadi tantangan tersendiri.
“Pak Hashim menyampaikan bahwa prosesnya bisa cukup lama karena harus menyelesaikan seluruh izin yang diperlukan. Tapi regulasi kerja sama sebenarnya sudah ada dan bisa dijalankan,” jelasnya.
Dalam proyek pembangunan ini PT Arsari Group menggunakan konsultan luar negeri, hal ini untuk memastikan kualitas air yang dihasilkan layak konsumsi, berbeda dengan air dari Bendungan Sepaku Semoy yang saat ini juga dalam proses pembangunan.
“Jika semuanya berjalan lancar, kekurangan air yang belum bisa ditutupi dari Sepaku Semoy nantinya bisa dipenuhi dari PT. Arsari. Semoga kerja sama ini bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat Balikpapan dan Kalimantan Timur,” pungkasnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air warga saat ini, katanya, PTMB melakukan solusi tercepat saat ini bisa dilakukan yakni dengan perbaikan jaringan pipa.
“Pak Direktur Operasional kami tadi sudah melaporkan kepada KPM bahwa perbaikan pipa akan dilakukan mulai tahun 2025. Harapannya, tahun 2026 proyek bendungan Aji Raden selesai, lalu pada awal 2027, bendungan Sepaku Semoy tahap pertama bisa mengalirkan air sebesar 500 liter per detik,” tukasnya.
Dikatakannya, jika semua berjalan sesuai rencana, maka pada periode kedua kepemimpinan Wali Kota, permasalahan air baku di Balikpapan bisa tertangani. (Hilman)