Payload Logo
DPRD Kutim
Kutim
Dilihat 785 kali

Wakil Ketua Karang Taruna Kutai Timur, Arif Bolly (dok: Caca/katakaltim)

Publik “Gila-gilaan” Soroti Pengadaan Springbed Rp866 Juta di Kutim, Karang Taruna Minta Pemkab Klarifikasi

Penulis: Salsabila | Editor: Agu
10 Desember 2025

KUTIM — Publik kembali “gila-gilaan” menyorot pengadaan barang di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Usai pengadaan tisu toilet senilai Rp200 juta ramai dihujat, kini mencuat pengadaan springbed yang nilainya juga fantastis: Rp800 juta lebih.

Berdasarkan data Rencana Umum Pengadaan (RUP) di portal resmi sirup.inaproc.id, Setda Kutim mengalokasikan anggaran sebesar Rp866.932.200 untuk pengadaan satu springbed melalui skema e-purchasing pada tahun anggaran 2025.

Pengadaan dengan kode RUP 60160156 itu berisi satu buah springbed berbahan latex ukuran 180x200 cm. Paket tersebut diumumkan pada 29 Juli 2025.

Terhadap kebijakan tersebut, Wakil Ketua I Karang Taruna Kutim, Arif Bolly, menyatakan bahwa nilai pengadaan tersebut janggal dan tidak punya urgensi yang jelas.

“Pengadaan seperti ini tidak masuk akal menurut saya. Kalaupun mau diadakan, apa urgensinya dan apa manfaatnya bagi masyarakat?” tanya Arif dalam kesempatan wawancara dengan awak media, Rabu 10 Desember 2025.

Arif mengingatkan bahwa Kutim saat ini menghadapi efisiensi anggaran. Sehingga APBD mestinya dialokasikan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.

“Duit sebanyak itu bisa digunakan untuk membangun infrastruktur atau bantuan langsung yang dampaknya nyata. Di pelosok-pelosok Kutim masih banyak butuh pembangunan,” ujarnya.

Ia menegaskan APBD merupakan uang rakyat dan bukan milik pemerintah maupun kelompok tertentu.

Karena itu, ia meminta Setda Kutim memberikan penjelasan terbuka terkait pengadaan tersebut.

“Seperlu apa pengadaan springbed dengan nilai sebesar ini? APBD itu uang rakyat dan harus digunakan untuk rakyat loh,” tegasnya.

Arif juga mendorong adanya evaluasi menyeluruh terhadap paket-paket pengadaan bernilai besar yang tak berdampak langsung pada kesejahteraan.

“Kita tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan teman-teman di pelosok yang jalannya saja masih butuh perbaikan, sementara APBD dialokasikan untuk sebuah springbed,” tutupnya.

Hingga berita ini terpublis, belum ada keterangan resmi dari pihak Setkab Kutim terkait pengadaan tersebut. (Caca)