KALTIM — Berau masih menghadapi tantangan besar dalam pemerataan pendidikan, khususnya di wilayah pesisir dan pedalaman.
Anggota DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menyoroti kesenjangan pendidikan di daerah-daerah terpencil tersebut.
Baca Juga: Legislator Kaltim Angkat Bicara Menyangkut Penangkapan Petani di PPU
“Pendidikan di Berau memang sudah lumayan baik, tapi kalau dibandingkan dengan Jawa, tentu jauh tertinggal,” ujarnya saat ditermui, Minggu (24/11/2024).
Baca Juga: Polresta Samarinda Tangkap Tersangka Penyalahguna Narkoba, Amankan 53,63 Gram Sabu-sabu
Syarifatul mengakui adanya kemajuan dalam sektor pendidikan di Berau, namun infrastruktur pendidikan di wilayah pedalaman dan terpencil masih perlu perhatian lebih.
Ia mengingatkan pembangunan pendidikan tidak boleh hanya terfokus pada wilayah perkotaan.
“Kalau hanya fokus pada daerah perkotaan, banyak daerah yang tertinggal. Pendidikan di pedalaman harus menjadi perhatian khusus,” tegasnya.
Dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Syarifatul optimistis Kaltim akan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah pusat, terutama dalam pemerataan pendidikan.
Ia berharap kehadiran IKN dapat membawa investasi dan peluang yang mampu mengatasi kesenjangan pendidikan di daerah.
“Meningkatnya perhatian dan investasi dari pemerintah pusat bisa menjadi momen bagi Kaltim untuk mengejar ketertinggalan dari wilayah-wilayah maju lainnya di Indonesia,” katanya.
Ia kembali mengungkapkan beberapa langkah konkret yang telah dilakukan Pemkab Berau dan DPRD untuk mendukung mutu pendidikan.
Di antaranya, pemberian 1.000 laptop gratis untuk guru dan pembangunan 1.000 titik wifi gratis.
“Ini adalah upaya kami mendukung digitalisasi pendidikan, agar anak-anak di daerah terpencil tidak ketinggalan,” jelasnya.
Namun, ia juga mencatat masalah telekomunikasi masih menjadi kendala besar di Berau.
Blank spot di banyak daerah terpencil membuat penerapan ujian berbasis komputer sulit dilakukan.
“Sekarang ujian berbasis komputer, jadi kalau di daerah yang masih banyak blank spot, tentu jadi masalah besar,” ujarnya.
Syarifatul menegaskan pemerataan pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus terus diperjuangkan.
Pemerintah dan DPRD, menurutnya, berkomitmen untuk memastikan jaringan telekomunikasi dapat menjangkau daerah-daerah terpencil.
“Kami akan terus berusaha agar jaringan telekomunikasi bisa masuk ke daerah-daerah tersebut, karena pendidikan adalah hak semua anak, tanpa terkecuali,” tutupnya. (*)