Acara pemberian bantuan PMT bagi bayi berisiko stunting dari Bapak Asuh di Posyandu Kasih Etam, Senin (11/11/2024). (Aset: ajijah/katakaltim.com)

Ubaya dan Winardi Jadi Bapak Asuh, Dukung Langsung Anak Berisiko Stunting di Bontang Utara

Penulis : Admin
11 November 2024
Font +
Font -

BONTANG — Anggota DPRD Bontang, Ubaya Bengawan dan Winardi, menunjukkan kepedulian langsung terhadap masalah stunting dengan berperan sebagai "Bapak Asuh" bagi anak-anak berisiko stunting di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara.

Keterlibatan mereka dalam Gerakan Bapak Asuh ini bertujuan mendukung upaya pencegahan stunting yang masih menjadi masalah utama di Bontang dan sejalan dengan isu nasional.

Ubaya Bengawan menyampaikan apresiasi atas inisiatif Kecamatan Bontang Utara yang telah menggagas gerakan ini sebagai langkah nyata mencegah stunting melalui pemberian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak-anak berisiko.

“Saya beri apresiasi kepada pemerintah Kecamatan Bontang Utara beserta seluruh jajaran. Penanganan stunting memerlukan kolaborasi semua pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan masyarakat,” ujarnya dalam kegiatan di Posyandu Kasih Etam, Senin (11/11/2024).

Ubaya juga menyoroti tantangan anggaran dalam penanggulangan stunting, yang saat ini masih terbatas, anggaran Dinas Kesehatan untuk stunting hanya Rp3 miliar setahun, yang dianggap belum memadai untuk mencakup kebutuhan di 15 kelurahan.

Baca Juga: Anggota DPRD Bontang,Ubayya Bengawan (aset: caca/katakaltim)Ubayya Bengawan Duduki Komisi A, Siap Bantu Pemkot Atasi Stunting Hingga Pengangguran

"Dinas Kesehatan hanya memiliki anggaran sebesar 3 miliar setahun. Kalau dibagi untuk 15 kelurahan, tentu sangat terbatas. Kami akan segera membahas anggaran untuk 2025, termasuk peningkatan kesejahteraan kader posyandu," jelasnya.

Peningkatan insentif bagi kader posyandu sangat penting, mengingat mereka hanya menerima honor Rp300 ribu per bulan, yang dianggap jauh dari memadai untuk mendukung tugas mereka yang krusial dalam pemantauan gizi dan kesehatan anak.

Di sisi lain, Winardi menyebut pencegahan stunting tidak hanya fokus pada balita, tetapi juga pada asupan gizi ibu hamil serta kebersihan rumah tangga. Menurutnya, pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam hal ini.

“Stunting bukan hanya masalah balita, tetapi juga asupan gizi ibu yang perlu diperhatikan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama, seperti yang kita buktikan hari ini dengan pemberian PMT di Posyandu Kasih Etam,” kata Winardi.

Selain gizi, sanitasi juga sebagai bagian dari pencegahan stunting dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada kader posyandu yang tetap bekerja keras meskipun menerima honor yang minim.

“Saya ucapkan terima kasih kepada semua kader posyandu yang telah bekerja keras. Meskipun hanya menerima honor Rp300 ribu, mereka tetap semangat melaksanakan tugasnya,” tutupnya. (Adv)

Font +
Font -