KALTIM — Legislator Kaltim Ananda Emira Moeis prihatin atas kesulitan yang dihadapi perempuan Indonesia dalam mengembangkan potensi intelektual mereka.
Politisi muda itu menilai, pun akses pendidikan lebih terbuka, tapi masih banyak perempuan terhambat berbagai faktor sosial dan budaya.
Bahkan membatasi kebebasan perempuan bermimpi dan meraih cita-cita setinggi mungkin.
“Semua bisa sekolah, tapi belum semua bisa jadi pintar. Banyak perempuan masih harus ‘izin’ untuk bermimpi,” ucap Wakil Ketua DPRD Kaltim itu kepada awak media di Samarinda, Kamis 24 April 2025.
Baca Juga: Pj Gubernur Bersama DPRD Kaltim Kunjungi Pembangunan Turap di Kota Bontang
Dia juga mengingatkan perjuangan perempuan Indonesia belum selesai. Masih banyak yang belum punya ruang cukup untuk mengejar pendidikan mereka.
“Ini menjadi tantangan besar,” tukasnya.
Lebih jauh politisi PDI-P itu menilai tak sedikit perempuan terpaksa mengubur impian demi memenuhi peran tradisional sebagai ibu rumah tangga (IRT) atau menjadi tulang punggung keluarga di usia muda.
“Ada juga yang dianggap terlalu ambisius hanya karena ingin mengejar beasiswa atau meraih cita-cita tinggi,” sesalnya.
Menurut dia, Indonesia punya banyak perempuan cerdas. Tapi mereka acap kali kekurangan ruang untuk berkembang.
Untuk itu dia meminta agar mereka diberi kesempatan setara untuk dibimbing, didengarkan, dan dipercaya.
Karenanya ia mengajak semua perempuan terus menggelorakan semangat Kartini, simbol kekuatan dan kecerdasan perempuan Indonesia.
Ia berharap perempuan bisa terus menjadi sosok kuat, cerdas, dan berani memperjuangkan hak-hak mereka, serta menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. (*)