KALTIM — Peristiwa politis yang sebenarnya cukup dramatis terjadi lagi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Kemarin, Minggu 23 November 2025, 3 kepala daerah di Kaltim rame-rame nimbrung ke partai Gerindra. Entah apa yang terjadi sebenarnya.
Ketua dewan pimpinan daerah (DPD) Gerindra Kaltim, Seno Aji, saat dihubungi katakaltim mengaku sudah beri instruksi kepada 3 figur tersebut.
Instruksinya jelas: mengisi posisi penting di tubuh partai tingkat kabupaten dan kota.
3 kepala daerah itu adalah Bupati Kutai Kartanegara, Aulia Rahman Basri. Menyusul Bupati Penajam Paser Utara, Mudyat Noor. Lalu Bupati Mahakam Ulu, Angela Idang Belawan.
Entah apa yang membuat mereka tak mampu menahan hasrat untuk masuk ke Partai Gerindra.
Begitu juga mantan Ketua DPRD Berau, Madri Pani, berniat turut andil membesarkan Gerindra di Kaltim. Hengkang dari partainya, NasDem.
Setidaknya ada dua kader NasDem di Kaltim yang angkat kaki: Mudyat Noor dan Madri Pani.
Sementara itu Aulia Rahman Basri, figur yang sebelumnya dimenangkan oleh PDI Perjuangan, minggat dari partai berlambang Kepala Banteng itu.
Aulia Rahman sebenarnya adalah sosok pengganti Edi Damansyah dalam pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kutai Kartanegara tahun 2025.
Angela Idang Belawan sendiri, seorang pengusaha muda, sebelumnya tidak berpartai. Akhirnya berniat “menancapkan” diri di Partai besutan Prabowo Subianto itu.
Ada yang berspekulasi bahwa peristiwa politis ini merupakan instruksi Prabowo Subianto atau mungkin Sufmi Dasco agar daerah bisa berkoordinasi dengan pusat dalam sejumlah program.
Namun ada pula yang menduga “turbulensi politik” ini adalah upaya kepala daerah untuk memuluskan janji-janji kampanye mereka. Mengingat Partai Gerindra adalah pemenang alias “penguasa”.
6 Figur Terpasang
Masuknya 3 kepala daerah di Bumi Etam ke Partai berlambang Garuda itu, sudah barang tentu dapat dikatakan partai yang dipimpin Seno Aji di Kaltim ini punya kekuatan besar di 6 kawasan: kabupaten/kota.
Pertama dan yang paling ternama adalah Andi Harun. Politisi Gerindra yang menjadi orang nomor wahid Kota Samarinda.
Andi Harun kini periode kedua memimpin Kota yang sering banjir itu. Artinya, tidak bisa lagi maju di pemilihan Wali Kota Samarinda.
Kemungkinan Andi Harun akan ke DPR RI, atau bersaing dengan Seno Aji merebut posisi Calon Gubernur Kaltim mendatang.
Kemudian Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo. Dia adalah bendahara DPD Partai Gerindra Kaltim.
Bagus Susetyo masih periode pertama di Balikpapan sebagai wakil. Dipinang oleh Rahmad Mas’ud dari Partai Golkar.
Kemungkinan besarnya akan bertarung di Pilkada mendatang. Sebab lawan terkuatnya, Rahmad Mas’ud, sudah dua periode juga.
Lalu ada Agus Haris, Wakil Wali Kota Bontang. Seorang Wakil kepala daerah yang dapat dibilang termiskin di antara 10 daerah di Kaltim.
Sama dengan Bagus Susetyo, Agus Haris juga baru periode pertamanya di Kota Bontang. Dipinang pula oleh partai Golkar, atas nama Neni Moerniaeni.
Kemungkinan di Pilkada mendatang akan berhadap-hadapan dengan Andi Faizal Sofyan Hasdam, saat ini menjabat Ketua DPRD Bontang, seorang politisi Golkar.
Andi Faiz berpotensi besar menggantikan Neni yang juga sudah periode kedua.
Tetapi ada juga yang berspekulasi, Andi Faiz akan berpasangan dengan Agus Haris.
Namun melihat strategi Seno Aji, atau barangkali Dasco?, kemungkinan spekulasi itu jauh dari kenyataan.
Lalu yang keempat Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Waris Muin. Juga di periode pertama sebagai wakil.
Kemungkinan niat Abdul Waris menjadi orang nomor wahid di PPU akan berubah seiring waktu usai punggawanya, Mudyat Noor, pindah ke Partai Gerindra.
Ditambah lagi dengan Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, yang ke depannya berpotensi berhadapan dengan Rendi Solihin, serta Angela Idang Belawan, Bupati Mahakam Ulu, maka genap lah 6 kawasan “dikuasai” oleh Partai Gerindra.
Apakah kemungkinan figur yang memiliki otoritas kuat di daerah akan bertambah ramai masuk ke Gerindra? Jelas sangat mungkin.
Siapa yang mampu mengira burung Garuda akan berpesta di kandang Banteng?
Bisa jadi juga Wakil Bupati Kutai Timur sedang merampungkan niatnya ikuti Seno Aji kan?
Demikianlah diskusi para redaktur katakaltim yang greget namun singkat sekali. (Agu)










