BALIKPAPAN — Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Agus Hari Kesuma (AHK) hadir menyaksikan langsung debat perdana paslon kepala daerah Kutim, Sabtu (2/11/2024) malam, di Kota Balikpapan.
Kedua paslon dalam debat itu adalah paslon nomor urut satu, Kasmidi Bulang-Kinsu, berhadapan dengan pasangan nomor dua, Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi.
Baca Juga: Pjs Bupati Kutim Inspeksi 2 Kecamatan, Ingatkan Pelayanan Harus Prima
Tampak AHK duduk berdampingan bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Kabupaten Rizali Hadi, dan perwakilan dari KPU serta Bawaslu Kutim.
Ia turut merespons jalannya debat dengan komentar positif. AHK mengapresiasi proses debat itu karena kedua paslon menyampaikan visi misinya dengan baik dan lugas.
“Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan aman. Peserta sudah menyampaikan visi dan misi mereka dengan baik dan pendukung pun tertib, sesuai aturan yang disampaikan,” ucapnya.
Aturan Ketat, Suasana Kondusif
Debat yang dibuka oleh Ketua KPU Kutim Siti Akhlis Muaffin itu dimulai pukul 20.00 WITA dengan sambutan dan pengarahan yang ketat.
Tampak kehadiran pendukung paslon diatur tanpa atribut kampanye, dan peserta wajib tertib sesuai ketentuan yang telah ditetapkan.
Moderator juga punya kendali penuh atas jalannya acara, termasuk hak untuk memberi peringatan jika ada yang melanggar aturan.
“Bagus jalannya, semuanya mematuhi segala aturan,” ucap AHK.
Dirinya berharap suasana kondusif yang telah terbangun dapat terus terjaga hingga pemungutan suara nanti.
Sehingga masyarakat bisa menyaksikan dan mempertimbangkan pilihan mereka dengan tenang dan bijak.
Dalam debat ini, KPU Kutim memberikan kesempatan kepada kedua paslon untuk memaparkan gagasan dan program unggulan masing-masing.
Mereka memberikan gambaran umum kepada publik tentang arah pembangunan Kutim ke depannya.
Dengan format debat yang mengutamakan tata tertib dan fokus pada program, masyarakat diharapkan bisa lebih mengenal dan memahami calon pemimpin yang akan mereka pilih.
Usai debat berlangsung, AHK kembali menyampaikan harapannya agar partisipasi pemilih dalam Pilkada dapat mencapai target 75 persen, dengan batas minimum 60 persen.
Menurutnya, partisipasi tinggi menunjukkan masyarakat begitu peduli terhadap nasib daerahnya. Serta mencerminkan keberhasilan sosialisasi dan pendidikan politik dari pihak penyelenggara.
“Jika partisipasi rendah, tentu ada evaluasi yang perlu dilakukan, baik dari segi sosialisasi maupun pendekatan kepada masyarakat,” ucap AHK.
“Jika ingin semua berjalan maksimal, tentu saja kita perlu melakukan sosialisasi ajakan sampai titik darah penghabisan atau hingga sebelum pencoblosan,” sambungnya.
Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, AHK percaya Pilkada kali ini berjalan sesuai harapan.
Melalui kesempatan ini, AHK berharap masyarakat memilah dan mempertimbangkan pilihan mereka secara matang.
“Dengan mendengarkan pemaparan para calon, masyarakat bisa memantapkan pilihannya sesuai harapan mereka terhadap Kutim,” tukasnya. (Adv)