PENAJAM — Pembangunan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memasuki babak akhir penyelesaian.
Di tengah deretan proyek infrastruktur daerah, gedung baru yang digadang-gadang menjadi pusat layanan pendidikan ini sudah menapaki progres 95 persen dan diproyeksikan mulai beroperasi pada awal Desember mendatang.
Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Disdikpora PPU, Ricci Firmansyah, mengungkapkan bahwa sisa pekerjaan kini lebih bersifat teknis.
Seperti penyambungan instalasi dan proses komisioning jaringan di gedung baru tersebut.
“Progres fisik sudah di angka 95 persen. Sekarang tinggal penyelesaian instalasi dan komisioning jaringan. Target kami, awal Desember sudah dapat difungsikan,” ujar Ricci, Selasa (18/11/2025).
Namun, di balik percepatan penyelesaian bangunan utama, beberapa fasilitas eksternal belum bisa digarap dalam waktu bersamaan.
Halaman parkir, akses jalan masuk, dan pagar kantor belum termasuk dalam paket tahap kedua, sementara kebutuhan anggarannya belum terakomodasi dalam APBD tahun berjalan.
“Area luar seperti parkir dan pagar memang belum masuk dalam tahap ini. Saluran dan badan jalan sudah kami siapkan, tinggal menunggu ketersediaan anggaran untuk menyelesaikan sisanya,” tuturnya.
Riccie menambahkan bahwa usulan penambahan anggaran sebenarnya sudah diajukan. Namun belum ada ruang fiskal yang cukup untuk mengakomodasinya pada tahun ini.
Kantor baru ini menjadi titik balik bagi Disdikpora PPU yang selama bertahun-tahun harus berpindah-pindah tempat kerja.
Sebagai informasi, instansi tersebut sudah lebih dari lima kali berganti lokasi dan saat ini menempati ruang sementara di Gedung Dome Anden Oko serta perpustakaan SMPN 21 PPU.
“Kami sudah terlalu sering pindah. Mudah-mudahan dengan gedung baru, koordinasi dan pelayanan publik bisa jauh lebih maksimal,” kata Ricci.
Gedung baru tersebut dirancang sebagai ruang layanan terpadu yang menggabungkan seluruh bidang Disdikpora dalam satu lokasi. Selain ruang kerja, fasilitasnya juga mengakomodasi kebutuhan kelompok rentan dan pengunjung umum.
Bangunan ini ditunjang sejumlah fasilitas modern, sebab dilengkapi ruang laktasi, area bermain anak, akses disabilitas, hingga ruang khusus layanan guru dan masyarakat.
Fasilitas tersebut menjadi bagian dari konsep pelayanan satu pintu yang tengah didorong Disdikpora.
“Fasilitasnya lengkap dan lebih humanis. Ada area bermain anak, ruang laktasi, serta jalur ramah disabilitas. Ruang pelayanan juga kami siapkan untuk memudahkan guru dan masyarakat,” jelasnya.
Pembangunan kantor tersebut dilakukan secara dua tahap, yakni tahap pertama dengan anggaran sekitar Rp15 miliar dan tahap lanjutan sekitar Rp8 miliar.
Saat ini, Disdikpora tengah sibuk dengan persiapan perpindahan sembari menunggu penyelesaian teknis terakhir.
“Sekarang kami siapkan proses pindahan. Insyaallah awal Desember gedung baru sudah bisa digunakan secara fungsional,” pungkasnya. (Adv/Bey)







