Wali Kota Samarinda Andi Harun (tengah baju hitam) saat gelar pertemuan dengan Perumdam Tirta Kencana Samarinda di Anjungan Karamumus, Senin 16 Desember 2024. (Dok: puji/katakaltim.com)

Andi Harun Target 100 Persen Akses Air Bersih pada 2029, Butuh Kucuran Dana Rp2 Triliun

Penulis : Puji
 | Editor : Hilal
17 December 2024
Font +
Font -

SAMARINDA — Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mengemukakan rencana besar Pemerintah Kota Samarinda bersama Perumdam Tirta Kencana untuk mencapai target 100 persen akses air bersih di seluruh wilayah Samarinda pada periode 2025-2029.

Proyek ambisius ini, kata Andi Harun, akan fokus pada pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) dan jaringan distribusi pipa air bersih.

Pernyataan Andi Harun itu dia sampaikan usai Presentase Bisnis Plan Perumdam Tirta Kencana Samarinda di Anjungan Karamumus, Senin (16/12/2024) kemarin.

"Saya sudah memberikan arahan kepada Perumdam Tirta Kencana untuk membuat business plan. Target kita jelas, yakni 100 persen akses air bersih untuk seluruh masyarakat Samarinda mulai tahun 2025 hingga 2029," ujar Andi Harun.

la menjelaskan, untuk mencapai target tersebut butuh peningkatan kapasitas produksi air bersih hingga lebih dari 3.000 liter per detik, dari kondisi eksisting saat ini yang hanya sekitar 2.500-2.700 liter per detik.

Baca Juga: Andi Harun usai hadiri perayaan Natal bersama jemaat Gereja Bethel Indonesia Representative Of Christ's Kingdom (GBI ROCK) Samarinda di gedung LDCC, Jalan DI Panjaitan, Sungai Pinang, Jumat (13/12/2024) malam. (Dok: puji/katakaltim.com)Andi Harun Harap Toleransi dan Moderasi Beragama Selalu Tampil di Samarinda

Pun memiliki keunggulan dari sisi ketersediaan air baku ketimbang daerah lain seperti Kota Balikpapan dan Kota Bontang, Andi Harun menekankan tantangan terletak pada proses pengolahan dan distribusi.

"Air baku kita melimpah, tapi mengubahnya menjadi air bersih butuh proses panjang. Itu termasuk pembangunan IPA serta instalasi pipa distribusi, terutama jaringan pipa sekunder dan lingkungan," jelasnya.

Untuk merealisasikan program ini, anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai lebih dari Rp2 triliun.

Karena itu, Andi Harun menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kota.

Pun demikian, ia telah menyiapkan berbagai skenario alternatif apabila anggaran yang diharapkan tidak dapat direalisasikan.

"Kita tidak bisa hanya bergantung pada satu skenario pendanaan. Terlalu ceroboh jika kita hanya berharap dari satu sumber. Jika bantuan dari provinsi atau pusat tidak turun, kita harus menyiapkan rencana cadangan," tegasnya. (*)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >