Payload Logo
a-310620251125190920865.jpg
Dilihat 0 kali

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud (dok: Han/katakaltim)

Baru 20 Persen Terealisasi, Program MBG di Balikpapan Harus Diperkuat

Penulis: Han | Editor: Agu
13 November 2025

BALIKPAPAN — Program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Balikpapan baru mencapai 20 persen per Oktober 2025.

Padahal target pemerintah sebanyak 150 ribu penerima manfaat. Namun baru 30 ribu orang yang menikmatinya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mengaku akan terus memperkuat implementasi program nasional ini. Katanya tahun depan menarget dapur MBG terbangun 50 persen.

Ikuti Pedoman Pusat

Meski ditemui berbagai kendala, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyampaikan pelaksanaan MBG di daerah sepenuhnya harus mengikuti kebijakan pusat.

Pemkot bertugas mengawal pelaksanaannya agar sesuai standar. Mulai dari penyediaan bahan pangan hingga pendistribusian kepada masyarakat penerima manfaat.

“Semua regulasi dan harga acuan berasal dari pusat. Tugas kita memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai arahan. Jika ke depan dibutuhkan penyesuaian, tentu akan kita komunikasikan secara terbuka,” ucapnya kepada awak media, Rabu 12 November 2025.

Rahmad menilai program MBG juga sebenarnya sebagai sarana memperkuat ekonomi lokal.

Penyediaan bahan pangan dari produsen daerah bisa menumbuhkan rantai pasok yang lebih mandiri, sekaligus menghidupkan usaha mikro dan petani lokal.

“Produksi dalam negeri kita cukup kuat. Ini sejalan dengan arahan Presiden agar pemanfaatan produk lokal terus diperluas. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menerima manfaat gizi, tetapi juga manfaat ekonomi,” jelasnya.

Dia menegaskan, prioritas penggunaan produk lokal bukan berarti menutup peluang bagi produk luar.

Melainkan menjaga keseimbangan pasar dan memperkuat daya saing pelaku usaha daerah.

“Kita dorong kolaborasi, bukan kompetisi yang menekan. Dengan bersinergi, ekonomi masyarakat bisa tumbuh bersama,” tegasnya.

Peran Lintas Sektor

Ia juga menyoroti pentingnya peran lintas sektor dalam menyukseskan program tersebut.

Pemerintah daerah, dunia usaha, sekolah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat diharapkan berkontribusi aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan.

“Keberhasilan MBG tidak bisa ditanggung satu pihak saja. Semua elemen harus bergerak bersama agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Rahmad menutup dengan menyerukan dukungan penuh seluruh pihak untuk mengoptimalkan MBG di Balikpapan.

“Tujuan akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat. Jika semua bergerak bersama, saya yakin program ini bisa menjadi langkah nyata memperkuat fondasi ekonomi dan kesehatan warga,” pungkasnya. (Han)