Payload Logo
-31220251125190945247.jpg
Dilihat 377 kali

Kegiatan HKN 2025 yang digelar di Gerbang Madani, PPU, Sabtu (15/11). (Berby/KataKaltim)

Dinkes PPU Jadikan Lansia Garda Terdepan Hidup Sehat di HKN 2025

Penulis: Bey | Editor: Afri
16 November 2025

PENAJAM — Perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Penajam Paser Utara (PPU) tahun ini bergeser dari pola seremoni biasanya.

Dinas Kesehatan PPU memilih mengarahkan peringatan kepada isu yang selama ini kurang mendapat ruang: kesehatan kelompok lanjut usia (lansia).

Sejak matahari terbit, Sabtu (15/11), Gerbang Madani berubah menjadi pusat keramaian. Ribuan warga berkumpul mengikuti jalan sehat, senam, hingga antre pemeriksaan kesehatan gratis. Sebanyak 1.200 kupon peserta habis hanya dalam hitungan jam.

Di sisi lain, stan-stan layanan pemeriksaan tampak penuh. Petugas kesehatan bekerja cepat melayani cek tekanan darah, gula darah, dan konsultasi ringan. Mayoritas yang datang adalah lansia dari berbagai wilayah PPU.

Kepala Dinas Kesehatan PPU, dr Jansje Grace Makisurat, menjelaskan bahwa fokus kepada lansia dipilih karena kelompok ini memikul beban penyakit tertinggi.

“Sering kali lansia dianggap nomor dua dalam pelayanan. Padahal mereka menyumbang kasus hipertensi dan diabetes paling besar. Kami ingin mereka bergerak, berolahraga, dan mendapatkan penyuluhan supaya risiko penyakitnya menurun,” kata Grace.

Selain kegiatan fisik, HKN 2025 kali ini juga diarahkan untuk memperkuat edukasi mengenai pencegahan TBC dan kecukupan gizi, dua isu yang masih menjadi pekerjaan rumah di PPU. Grace menuturkan pendekatan yang lebih dekat dengan lansia diperlukan untuk meningkatkan penemuan dan pencegahan penyakit.

“Capaian penemuan kasus belum memenuhi target pusat. Lewat pendekatan seperti ini, harapannya mereka lebih sadar pentingnya deteksi dini,” ujarnya.

Grace mengatakan, edukasi yang konsisten penting untuk menahan lonjakan biaya pengobatan bagi kelompok usia lanjut.

Karena itu, lansia diajak menjaga pola makan, rutin bergerak, dan memperhatikan gejala penyakit menular.

Ia menutup dengan harapan sederhana: peringatan HKN bukan hanya sekali lewat, tetapi menjadi momentum memperbaiki cara pandang masyarakat terhadap lansia.

“Mereka bukan sekadar objek perawatan. Kalau diberi ruang dan perhatian, mereka bisa tetap sehat, mandiri, bahkan produktif,” ucapnya. (Adv/Bey)