Balikpapan — Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan terpaksa menunda sejumlah kegiatan fisik pada tahun anggaran 2026 akibat pemangkasan anggaran yang cukup besar. Kepala Disdag Balikpapan, Haemusri Umar, mengungkapkan bahwa alokasi dana untuk tahun depan hanya mencapai sekitar 34 persen dari total kebutuhan semula.
“Artinya, masyarakat perlu memahami bahwa beberapa kegiatan fisik memang harus tertunda. Dari anggaran seratus persen, kami hanya bisa melaksanakan sekitar tiga puluh empat persen saja pada tahun 2026,” ujar Haemusri, Rabu (12/11).
Menurutnya, pemangkasan anggaran tersebut berdampak langsung pada beberapa program strategis Disdag, terutama yang berkaitan dengan peningkatan sarana dan prasarana perdagangan. Beberapa kegiatan yang harus ditunda antara lain revitalisasi pasar dan peningkatan fasilitas penunjang distribusi barang kebutuhan pokok. Meski demikian, Haemusri memastikan bahwa kegiatan yang bersifat prioritas tetap akan dijalankan sesuai arahan Pemerintah Kota Balikpapan.
Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2026, Disdag bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Balikpapan terus melakukan pemantauan terhadap ketersediaan bahan pokok dan energi. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan harga atau kelangkaan barang di pasaran.
“Untuk pasokan beras, Alhamdulillah cukup aman hingga Februari 2026. Saat ini kita memiliki cadangan sekitar 4.000 ton beras,” jelas Haemusri.
Selain memastikan ketersediaan beras, Disdag juga melakukan pengawasan intensif terhadap pasokan LPG 3 kilogram yang menjadi kebutuhan utama masyarakat berpenghasilan rendah. Berdasarkan data terakhir, stok LPG di Balikpapan masih mencukupi hingga akhir tahun.
“LPG 3 kilogram ini kita awasi ketat. Sesuai ketentuan, gas ini hanya diperuntukkan bagi keluarga miskin, nelayan, pengemudi angkutan umum, dan pelaku usaha mikro. Kami juga telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan distribusinya tepat sasaran,” tambahnya.
Haemusri menambahkan, pasokan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Balikpapan dan Kalimantan Timur secara umum juga berada dalam kondisi aman. “Informasi terakhir yang kami terima, stok BBM di Balikpapan cukup dan terpantau stabil,” ujarnya.
Meski harus beroperasi dengan anggaran terbatas, Dinas Perdagangan Balikpapan menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas harga serta memastikan ketersediaan bahan pokok dan energi bagi masyarakat tetap menjadi prioritas utama menjelang akhir tahun.








