KUBAR — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutai Barat (Disnakertrans Kubar) menyampaikan keluhannya kepada pihak perusahaan yang tidak tertib.
Plt Kadisnakertrans Kubar, Ambo Uffek, melalui Kabid BP3TK, Herlina Christine, membeberkan sebanyak 248 perusahaan yang kini beroperasi di Kubar, nyatanya yang melaporkan lowongan pekerjaan hanya 20 perusahaan saja.
Paling dikesalkannya, perusahaan yang melaporkan, juga tidak merincikan secara spesifik jumlah tenaga kerja lokal Kubar.
"Ada 20 perusahan yang melapor. Mereka juga tidak memberikan laporan yang jelas tentang berapa banyak penerimaan tenaga kerja bagi masyarakat asli Kubar yang masuk dalam perusahaan,” ucapnya kepada katakaltim, Senin (7/10/24).
Akibatnya, jelas dia, ini bisa saja membuat jumlah angka pengangguran di Kubar terus meningkat. Menurutnya ini sangat disayangkan. Pasalnya, jika perusahaan tidak melaporkan dengan jelas, maka pihak Disnakertrans tidak tahu-menahu berapa banyak tenaga kerja yang diterima.
"Jadi kami tidak mengetahui berapa banyak masyarakat Kubar yang diterima kerja yang ada di perusahaan. Kami paham, memasuki dunia kerja harus punya skill di bidangnya. Tapi setidaknya ada upaya perusahan melaporkan penerima kerja secara detail,” tanggapnya.
Diketahui angka pengangguran di Kubar untuk tahun 2023 mencapai 6,16 Persen. Melihat data BPS, angka ini meningkat ketimbang tahun 2022, dengan persentase 4,62.
Untuk itu diharapkan warga Kubar meningkatkan keterampilannya melalui berbagai pelatihan. Termasuk pemerintah Kubar agar menyediakan fasilitas peningkatan kompetensi warga Kubar agar mereka mampu bersaing. (*)