Kepala Disparpora Balikpapan, Cokorda Ratih Kusuma (dok: hlm/katakaltim)

Disporapar Balikpapan Resmi Berganti Nama Jadi Disparpora

Penulis : Hilman
13 February 2025
Font +
Font -

BALIKPAPAN — Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan resmi berganti nama menjadi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora).

Kepala Disparpora Balikpapan, Cokorda Ratih Kusuma mengatakan, perubahan nama ini merujuk ke Peraturan Daerah (Perda) nomor 6 tahun 2024 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah.

"Perda ini sudah lama kami susun, ada lebih dari satu tahun," ujarnya, Rabu 12 Februari 2025.

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud saat melakukan peninjauan lokasi yang akan dijadikan Bendali Ampal Hulu di kawasan Balikpapan Baru, Selasa 17 Desember 2024. (Dok: hilman/katakaltim.com)Wali Kota Balikpapan Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Bendali Ampal Hulu

Ratih menambahkan, rencana perubahan nama dinas tersebut disusun sebelum dipisahnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di era Kabinet Merah Putih (KIM).

Dari perubahan nomenklatur atau tata nama tersebut, kata Ratih, juga berdampak pada adanya bidang baru yaitu bidang Ekonomi Kreatif.

"Kami ada bidang baru yaitu bidang ekonomi kreatif," tukasnya.

Dengan perubahan tersebut, ada 4 bidang di tubuh Disparpora, antara kain bidang pemuda olahraga, pariwisata, ekonomi kreatif, dan sekretariat.

"Dulunya pariwisata dan ekonomi kreatif itu satu bidang, dengan dipisah seperti ini maka selaras dengan Kementerian di Kabinet Merah Putih, di sana ada Menteri Pariwisata dan ada juga Menteri Ekonomi Kreatif," paparnya.

Istilahnya, bak gayung bersambut, dimana Balikpapan telah merencanakan kurang lebih setahun lamanya kemudian dari Kabinet Merah Putih juga memecah Kementerian tersebut.

Pemisahan bidang tersebut berimbas pada perubahan nama dinas disebabkan tingginya beban di bidang pariwisata dalam hal ini pada ekonomi kreatif.

"Ekonomi kreatif di Balikpapan terus berkembang, saat ini sudah ada 17 subsektor," jelasnya.

Menilik perkembangan atau trend positif itu, Ratih melihat peluang peningkatan pendapatan melalui ekonomi kreatif.

"Jadi dengan pisah bidang ekonomi kreatif dari pariwisata, mereka bisa lebih fokus untuk pengembangan ekonomi kreatif," paparnya.

Saat ini pihaknya tinggal menunggu dampak positif dari perubahan nama tersebut. Di mana untuk bidang ekonomi kreatif juga ditempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di bidangnya.

"Mereka sudah siap, artinya tinggal menunggu waktu," tutupnya. (Adv)

Font +
Font -
# ePaper
Lebih Banyak >