Nasrullah saat berada di salah satu warkop Kota Bontang (dok: katakaltim)

Ditanya Pilih PKB atau Golkar, Nasrullah Enggan Menjawab, Tapi Beri Sinyal Figur Baru

Penulis : Agu
 | Editor : Redaksi
20 April 2024
Font +
Font -

Bontang — Mantan Komsioner Bawaslu Kota Bontang Nasrullah mendaftarkan diri sebagai bacalon Wakil Wali Kota Bontang di markas Golkar siang tadi, Sabtu 20 April 2024.

Sebelumnya Nasrullah juga telah mengambil formulir di markas yang saat ini dipimpin oleh orang nomor satu Kota Taman, yaitu PKB Bontang.

Usai dari Golkar, tak lama Nasrullah berkunjung ke salah satu warkop Andalan wartawan Kota Bontang. Tak tinggal diam, para jurnalis mencecar mantan Komisioner Bawaslu itu.

Baca Juga: Kontingen Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) Nasional II Tahun 2024 secara resmi dilepas oleh Wali Kota Bontang, Basri Rase, di Halaman Rumah Jabatan Wali Kota Bontang, Sabtu 21 September 2024Lepas Kontingen Pertikawan Nasional, Basri Rase Harapkan Prestasi Untuk Kota Bontang

Kalau nanti Nasrullah berhasil dipinang oleh salah satu partai yang disebutkan — PKB dan Golkar — Nasrullah lebih memilih mana? Demikian pertanyaan katakaltim.com kepadanya.

Baca Juga: Bawaslu nyatakan KPU terbuka gelembungkan suara partai Golkar di Jatim (dok: antara)Terbukti Gelembungkan Suara Golkar di Jatim, KPU Dapat Sanksi Bawaslu


Awalnya Nasrullah tampak enggan mengatakan sejujurnya dan menimpali, lalu mengatakan bahwa biarlah masyarakat yang menilai.

Namun dirinya tak mampu menahan komentarnya lalu menyinggung kepemimpinan Basri Rase yang sampai saat ini belum maksimal dalam menjalankannya.

“Yahhh biarlah kalian atau masyarakat yang menilai itu. Tapi kalau kita lihat, anggarannya banyak namun tidak ada satu pun bangunan monumental yang Didirikan,” katanya memperingatkan pemerintah yang sedang berjalan saat ini.

Nasrullah pun mengaku dirinya telah mengembalikan formulir ke Golkar dan menyinggung bahwa pilihannya tepat di partai berlambang beringin itu.

Menurutnya, berdasarkan kecenderungan bila diperhadapkan dengan dua pilihan, ia lebih memilih figur yang baru.

“Biasanya (kalau disuruh milih) tu orang baru. Biasanya yaaa. Meski bu Neni itu pernah jadi (Wali Kota), tapi kan nanti baru lagi ini,” ucapnya.

“Saya sudah ambil formulir di PKB, sudah ambil juga di Golkar. Saya sudah kembalikan formulir ke Golkar, untuk PKB belum. Yaaa kalian analisa sendiri lah,” tukasnya. (*)

Font +
Font -