BONTANG — Peristiwa tidak pantas terjadi di kawasan Masjid Terapung, Bontang Utara, belum lama ini.
Pasangan muda-mudi terlihat menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat adu mesra alias pacaran. Fenomena ini tentu memicu keresahan warga.
Pasalnya, masjid dan areanya yang seharusnya jadi tempat meningkatkan spiritualitas, malah dipakai bercumbu ria.
Baca Juga: Tanggapan Ketua DPRD Bontang Soal Nasib 250 Honorer
Menanggapi itu, Anggota DPRD Bontang, Faisal, pun tampak marah. Dia menyayangkan kurangnya pengawasan di area sekitar masjid.
Baca Juga: Biji Kernel Milik PT EUP Berhamburan di Jalan, DPRD Bontang akan Segera Panggil Pihak Perusahaan
"Takmir pun tidak berani menegur," ucapnya kepada awak media di Bontang Lestari beberapa waktu lalu.
Menurutnya, sebagian area di luar pagar bukan termasuk wilayah masjid. Namun, lokasi tersebut sering dijadikan tempat berkumpul anak muda.
Ia menyebut FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat) telah rutin patroli. Tapi, itu sama sekali tidak cukup. Sebab setelah patroli, anak-anak datang lagi berkerumun.
"Begitu selesai patroli, datang lagi anak-anak muda," katanya.
Menurut Faisal, tidak mungkin ada pengawasan 24 jam non-stop. Maka solusi konkret diperlukan. Misalnya kawasan masjid dibatasi pagar.
"Kalau sudah ada pagar, mereka tidak mungkin masuk," tegasnya.
Ia menekankan pentingnya kenyamanan kawasan masjid. Pasalnya, Masjid merupakan salah satu wadah spiritual. Bukan untuk berbuat yang tidak-tidak.
"Masjid harus jadi tempat wisata spiritual yang nyaman," tuturnya.
Warga yang datang harus diarahkan.
Ada aturan dan pengumuman yang jelas. “Kalau mau masuk, silakan. Kalau tidak, ya keluar," tegasnya.
Faisal berharap pengelolaan kawasan masjid diperbaiki. Agar kejadian serupa tak terulang lagi. Masjid harus kembali menjadi tempat yang sakral. (Adv)