SAMARINDA - Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, Alfian, memberi dispensasi kepada mahasiswanya untuk melakukan aksi bertajuk Indonesia Gelap yang dilakukan mahasiswa di berbagai kampus se-Indonesia sepanjang 17 hingga 20 Februari 2025.
Bahkan, mahasiswa yang mengikuti mata kuliahnya, akan terhitung sebagai perkuliahan jika ikut dalam aksi tersebut.
Alfian menyebutkan, ini dilakukan agar tidak menghalangi hak mahasiswa sebagai warga negara dan sebagai kontrol sosial untuk menuntut keadilan kepada negara, tanpa menggugurkan kewajibannya sebagai seorang pelajar.
"Itu merupakan hak dari mahasiswa sebagai warga negara untuk menyampaikan aspirasinya, harapannya ini merupakan bentuk pembelajaran secara praktik tentang bagaimana berdemokrasi yang benar," terangnya saat dihubungi Katakaltim.com, Rabu 19 Februari 2025.
"Ini hak dasar yang dimiliki warga negara, terlebih mahasiswa selalu kaum terdidik, sah saja mereka menyampaikan aspirasi dengan turun ke jalan, agar mendapat atensi dari publik dan pemerintah," sambungnya.
Baca Juga: Rocky Gerung: Kampus Menambang Pikiran Bukan Batubara
Alfian mengaku, kebijakannya memindahkan perkuliahan ke jalan tidak mendapat respon negatif dari pihak atasan maupun Rektor. Bahkan beberapa dosen Unmul melakukan hal serupa.
"Sampai saat ini ditanggapi positif, kawan-kawan dosen juga masih berada di frame yang sama, bahwa itu hak konstitusional warga negara," tuturnya.
Dirinya sangat mengapresiasi mahasiswa yang turun ke jalan, selain sebagai ajang pembelajaran, juga representasi dari masyarakat atas kondisi Indonesia hari ini yang dinilai tidak dalam keadaan baik.
"Apalagi saat ini Indonesia sedang tidak baik-baik saja, mengingat banyak kebijakan yang justru tidak pro terhadap rakyat, khususnya efesiensi anggaran itu," tukasnya.
Alfian menilai, pembelajaran tidak harus di ruang kelas, meski di ruangan mahasiswa mendapat pengetahuan teoritis, namun, di jalanan mahasiswa akan mendapat pengetahuan praktis.
Pun mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Alfian, akan sangat diapresiasi jika turut serta melakukan demonstrasi.
''Sebagai agen of change, sudah sepatutnya mahasiswa tidak menjadikan ruang kelas menjadi batas untuk beraspirasi, sehingga turun ke jalan pun menjadi salah satu pilihan untuk menyuarakan keadilan,'' tandas Alfian (ali)