BONTANG — Bontang City Carnival (BCC) tahun 2025 yang digelar pada Sabtu 25 Oktober meninggalkan sejumlah catatan penting.
Misalnya waktu pelaksanaan. Bahkan terpantau di lapangan cuaca dalam kondisi hujan. Di tengah malam warga Bontang masih menampilkan kontesnya.
Menanggapi itu, Wali Kota Bontang, Neni Moernaeni menyampaikan bahwa penyelenggaraan yang memakan waktu lama bakal jadi bahan evaluasi tersendiri untuk agenda tahunan ini.
Dia mengatakan, jika di tahun depan peserta membludak, maka Pemkot akan menggelar acara tersebut selama dua hari.
“Kalau pesertanya tahun depan lebih dari seratus, kita pertimbangkan dua hari pelaksanaan,” ujarnya ditemu usai peringatan Hari Pramuka di Stadion Besai Berinta, Rabu, 29 Oktober 2025.
Politisi Golkar itu mengatakan antusiasme masyarakat terhadap BCC makin tinggi dari tahun ke tahun.
Maka evaluasi mengenai waktu menjadi penting agar acara tetap nyaman bagi semua pihak, baik peserta, penonton, maupun panitia.
Meski ada beberapa catatan, Neni menilai pelaksanaan BCC tahun ini berjalan cukup lancar. Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Bontang untuk terus menjadikan BCC sebagai agenda tahunan carnaval malam.
“Kalau siang, kasihan pesertanya. Kita sudah pernah coba, dan hasilnya banyak yang tumbang karena panas,” jelasnya.
Tak hanya sebagai wadah pengembangan kreativitas masyarakat, BCC juga menjadi ajang yang menghidupkan pelaku UMKM lokal.
Banyak pedagang kecil hingga pengrajin yang ikut menikmati dampak ekonomi dari ramainya acara ini.
Penataan UMKM
Neni menambahkan untuk penataan area UMKM dan peserta akan dibuat lebih rapi oada BCC tahun depan
Menurutnya, jal itu penting agar pengunjung merasa nyaman, lalu lintas lebih tertib, dan potensi ekonomi dapat dimaksimalkan.
Neni berharap BCC terus berkembang menjadi ikon budaya dan ekonomi kreatif Bontang yang mampu memperkuat identitas kota serta menggerakkan roda pariwisata daerah.
“Jadi BCC bukan hanya pesta kreativitas, tapi juga ruang ekonomi rakyat yang tertata dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Adv)










