Payload Logo
-66220251125185816278.jpg
Dilihat 0 kali

Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud saat berkunjung ke Paser, Jumat 19 September 2025 (dok: Diandi/katakaltim)

Gubernur Kaltim Kunjungi Kawasan PT Tabalong Rasources di Paser, Minta Pemkab dan Perusahaan Perhatikan Warga

Penulis: Diandi | Editor: Agu
19 September 2025

PASER — Gubernur Kaltim H Rudy Mas'ud (Harum) meninjau kawasan PT Tabalong Rasources di Kabupaten Paser, Jumat 19 September 2025.

Kunjungan Gubernur untuk memastikan perusahaan menjamin keamanan dan ketertiban, serta peningkatan taraf hidup masyarakat sekitar tambang.

Dalam pertemuan itu Harum menanyakan kondisi wilayah tersebut. Harum mendengar penjelasan Camat Batu Engau Muhammad Tauhid, yang menyampaikan bahwa ada 1 desa yang terpisah dari 9 desa lainnya karena jalan hauling tambang.

"Ada sembilan desa dan satu desa Pak Gubernur," jawabnya seraya menunjuk 9 desa di satu sisi dan 1 desa di sisi lain yang dipisahkan jalan hauling tambang.

Dalam kesempatan itu Harum lebih jauh mengkritisi ketersediaan air bersih dan listrik bagi warga setempat.

"Air bersih dan listrik ini wajib disediakan Pak Bupati. Ini kebutuhan paling mendasar bagi warga kita dan perusahaan harus perhatikan itu," ungkap Gubernur di hadapan Bupati Paser

Fadli Fahmi dan jajaran manajemen perusahaan.

Selain itu, Gubernur juga mengingatkan pihak perusahaan memperhatikan keselamatan warga sekitar yang ikut melintasi jalan yang dibuat perusahaan.

"Di crossing ini belum ada rambu-rambu dan marka jalan juga tidak ada. Tolong perusahaan utamakan keselamatan warga di sini," pinta Harum.

Bersama Anggota Komisi VI DPR RI Hj Sarifah Suraidah Harum dan manajemen PT Tabalong Resources, Gubernur mengunjungi terminal khusus (conveyor), powerplant dan JT vessel milik perusahaan tambang batu bara yang melintasi dua provinsi, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Pelabuhan atau terminal khusus di Sungai Kerang ini menurut Gubernur wajib memperhatikan pelestarian lingkungan.

"Mangrove-nya, deltanya tetap aman ya. Jangan sampai biota lautnya terganggu, apalagi rusak dan hilang," tegas Gubernur Harum.

"Perusahaan jangan sampai mengurangi usaha nelayan di sini, terlebih menghilangkan penghasilan mereka," pesan Gubernur. (*)