Payload Logo
0-280820251125191027075
Dilihat 378 kali

Pedagang sayur, Erniwati saat berada di lapaknya di Pasar Sepinggan Balikpapan, Jum'at (21/11/2025).(dok : han)

Harga Bahan Pokok di Pasar Sepinggan Balikpapan Bergerak Naik, Pedagang dan Pembeli Mulai Waspada

Penulis: Han | Editor:
21 November 2025

Balikpapan — Sejumlah harga bahan pokok di Pasar Sepinggan Balikpapan kembali menunjukkan tren kenaikan dalam beberapa hari terakhir. Para pedagang mengakui bahwa fluktuasi harga ini bukan hanya terjadi pada komoditas yang biasanya sensitif seperti cabai dan bawang, tetapi juga mulai merembet ke berbagai jenis sayuran yang menjadi kebutuhan harian masyarakat.

Di lapak sederhana miliknya, Erniwati—salah satu pedagang yang sudah berjualan sejak pagi—mengatakan bahwa harga cabai rawit kini berada di kisaran Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogram. Menurutnya, kisaran harga tersebut sangat bergantung pada kualitas barang yang datang dari pemasok.

“Kalau barangnya bagus sedikit, harganya pasti ikut naik. Tapi pembeli tetap cari cabai, jadi saya tetap ambil meski tidak banyak,” ujarnya saat ditemui pada Jum'at (21/11/2025).

Ia menambahkan, meski skala penjualannya tidak besar, pembeli yang datang dari kawasan belakang pasar tetap cukup ramai sehingga perputaran barang masih berjalan.

Selain cabai rawit, cabai keriting juga mengalami perubahan harga. Harga modal yang ia keluarkan mencapai sekitar Rp50.000 per kilogram, sementara harga jual ke konsumen bisa lebih tinggi tergantung kondisi pasokan. Cabai besar pun tidak jauh berbeda, dengan harga beli sekitar Rp60.000 per kilogram dan kembali mengalami penyesuaian ketika masuk ke tingkat pengecer.

Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada jenis cabai, tetapi juga pada komoditas bawang. Bawang merah, misalnya, kini dijual pada kisaran Rp40.000 hingga Rp45.000 per kilogram. Menurut Erniwati, ukuran dan kualitas bawang menjadi penentu utama harga. Sementara untuk bawang putih, kondisi relatif stabil dengan harga sekitar Rp40.000 per kilogram.

Beberapa jenis sayuran juga ikut terdampak, seperti wortel, terong, dan timun. Terong dijual dengan harga Rp15.000 hingga Rp18.000 per kilogram. Timun, yang biasanya menjadi komoditas dengan harga lebih terjangkau, kini naik hingga menyentuh Rp20.000 per kilogram.

“Timun lagi naik harganya sekarang. Kemarin masih di angka empat belas ribu sampai delapan belas ribu, sekarang bisa sampai dua puluh ribu,” jelasnya.

Kenaikan yang terjadi menjelang akhir tahun ini membuat sebagian pembeli mulai berhitung lebih cermat. Para pedagang berharap harga dapat kembali normal dalam waktu dekat agar daya beli masyarakat tidak semakin tertekan.