Indeks harga saham gabungan bursa efek Indonesia alami penurunan (Foto: ist)

Harga Saham Indonesia Turun, Tim Riset Khawatir Potensi PHK Besar-besaran

Penulis : Caca
15 January 2024
Font +
Font -

KATAKALTIM.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) turun pada penutupan Senin (15/1/2024) sore, seiring dengan surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan Desember 2023.

IHSG ditutup turun sebesar 17,14 poin atau 0,24 persen menjadi 7.224,00. Sementara itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga mengalami penurunan sebesar 3,76 poin atau 0,38 persen menjadi 974,05.

Kondisi kenaikan pajak hiburan juga menjadi perhatian, dengan Pasal 58 ayat 2 menetapkan tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu antara 40 persen hingga 75 persen.

Hal ini dianggap memberatkan pelaku usaha dan berpotensi berdampak pada konsumen. Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan kekhawatiran ini dalam kajiannya di Jakarta.

Peningkatan ini di tengah upaya pemulihan pascapandemi COVID-19, yang dikhawatirkan akan memengaruhi bisnis dan berpotensi menyebabkan pengurangan jumlah tenaga kerja. Selain itu, konsumen juga diprediksi akan merasakan dampaknya melalui peningkatan harga.

Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia periode Desember 2023 sebesar 3,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau jauh lebih besar dibandingkan 2,41 miliar dolar AS pada November 2023.

Surplus neraca perdagangan ditopang oleh ekspor yang melebihi nilai impor, yaitu ekspor sebesar 22,41 miliar dolar AS dan impor sebesar 19,11 miliar dolar AS.

Sementara itu, bursa saham Asia bergerak menguat setelah bank sentral China mempertahankan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah satu tahun tetap di 2,5 persen, di sisi lain pasar juga bersiap untuk data ekonomi penting dari China pada pekan ini.

Sempat menguat pada pembukaan hari ini, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor meningkat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 2,75 persen, diikuti sektor energi dan sektor industri baku yang masing-masing naik sebesar 0,95 persen dan 0,83 persen.

Sedangkan lima sektor turun yaitu dipimpin sektor barang konsumen primer yang turun minus 0,51 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor kesehatan yang masing-masing turun sebesar 0,37 persen dan 0,34 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KOKA, GTRA, MBMA, TMAS, dan PSDN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MAYA, SMLE, TPIA, ACRO dan BREN.

Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.288.885 transaksi dengan total saham yang diperdagangkan mencapai 17,74 miliar lembar senilai Rp10,10 triliun.

Dalam hal pergerakan saham, 256 saham mengalami kenaikan, 284 saham mengalami penurunan, dan 235 saham lainnya stagnan.

Di pasar saham regional Asia pada sore ini, indeks Nikkei mengalami kenaikan sebesar 324,69 poin atau 0,91 persen, mencapai 35.901,80. Sementara itu, indeks Hang Seng mengalami penurunan sebesar 28,25 poin atau 0,17 persen, berada pada angka 16.216,33.

Indeks Shanghai mengalami kenaikan sebesar 4,31 poin atau 0,15 persen, mencapai 2.886,29, dan indeks Strait Times mengalami kenaikan sebesar 4,99 poin atau 0,16 persen, mencapai 3.196,71. (*)

Font +
Font -