BONTANG — Pembangunan drainase di Santimpo Kota Bontang membuat omset penjualan toko di sepanjang jalan menurun.
Halaman toko yang berlubang selama pembangunan mengakibatkan akses toko terhalang.
Pun disediakan jembatan kecil yang menghubungkan jalan raya dengan toko, tapi tidak memberi solusi memadai.
Isal, seorang pemilik warung Madura, mengalami penurunan omset selama halaman tokonya berlubang.
"Mempengaruhi banget (penurunan omset) sampai 80 persen turun," ucap Isal di sela-sela Sidak DPRD Bontang, Senin 8 September 2035.
Isal yang telah berbisnis warung sembako selama dua tahun menjelaskan konsumen yang membeli di tokonya hanya pelanggan tetap. Pelanggan baru enggan datang.
Sebab lubang yang dalam di halaman tokonya. Sedangkan jembatan dibuat berukuran kecil.
“Kalo menyebrang kan mungkin takut. Soalnya dalam kan (lubangnya), 2 meteran ke bawah," ujarnya.
Begitu pula yang dialami Asri, penjual buah-buahan di salah satu kios kecil. Biasanya di pagi hari kiosnya ramai pembeli.
Namun mengalami penurunan 30 persen selama pembangunan drainase tersebut.
Pembangunan telah berlangsung di halaman kiosnya sudah hampir 2 minggu lalu.
Asri bercerita tentang pelanggannya yang kesulitan mengakses kios kecilnya.
"Karena kan sekarang susah, tidak ada aksesnya ke sini (kios). Harus jalan kesana (memutar), kotor. Kalau kemarin kan masih ada jembatan kayu. Tapi sekarang diambil, diganti ke tempat lain," ungkap Asri.
Dia menjelaskan jembatan kayu yang berukuran kecil menjadi satu-satunya akses masuk kiosnya. Namun, jembatan itu hanya disediakan selama 3 hari.
Ia belum menegatahui pasti waktu pembengunan drainase itu selesai. Pihak yayasan pemilik kios juga tidak memberitahukannya. Asri hanya mengira akses masuk kiosnya terhalang sekitar 1 bulan.
Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, yang turun langsung ke lokasi, menghimbau Kabid Bina Marga PUPR dan kontraktor agar tidak terlalu lama menyelesaikan proyek.
Sebab ada akses ekonomi yang berdampak pada beberapa penjual di sepanjang jalan drainase.
"Kasihan warga yang yang berjualan, sehari saja tutup kan berapa kerugiannya, kan seperti itu," tegas Andi Faiz. (*)












