Payload Logo
-120320251125185025887.jpg

Paskibraka Kutim 2025 dari Kecamatan Sandaran, Kasih Nur Fadillah bersama kedua orang tua usai Pengukuhan Paskibraka di GSG Bukit Pelangi, Jumat 15 Agustus 2025 (dok:caca/katakaltim)

Jadi Satu-satunya Wakil Sandaran, Begini Kisah Kasih Mengikuti Paskibraka

Penulis: Salsabila | Editor: Agu
15 Agustus 2025

KUTIM — Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) menjadi impian sebagian pemuda di Indonesia.

Berjalan tegap, tinggi semampai, disiplin, rupa elok, dan utamanya menjadi bagian yang paling tersorot pada momen sakral peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

Setidaknya itulah alasan Nur Kasih Fadillah, bermimpi menjadi seorang Paskibraka.

Ia merelakan jarak sepanjang 450 kilometer dari rumah, di Kecamatan Sandaran, untuk berlatih mengibarkan bendera di Pusat Pendidikan dan Latihan di Sangatta, ibu Kota Kabupaten Kutai Timur (Kutim).

Melihat pengibaran di Istana Merdeka melalui siaran TV sudah menjadi kegemarannya sejak kecil. Membuatnya semakin bersemangat mempersiapkan diri menjadi Paskibraka.

"Sejak kecil, setiap tahunnya pasti saya menunggu momen 17-an. Suka lihat pasukan yang bertugas mengibarkan," ungkapnya kepada Katakaltim, Jumat 15 Agustus.

Melalui serangkaian tahapan, juga latihan selama 1 bulan lamanya, setelah dinyatakan lolos sebagai Calon Paskibra oleh BPIP, pada pagi tadi, ia bersama 35 orang lainnya dikukuhkan sebagai Paskibraka Kutim 2025, yang siap bertugas di Halaman Kantor Bupati Kutim pada 17 Agustus 2025 mendatang.

"Ini menjadi kebanggan bagi saya dan juga orang tua tentunya," tukasnya.

Kasih menceritakan, ia bersekolah di SMA 1 Sandaran, hampir 12 jam perjalanan dari Sangatta.

Sebelumnya ia bersama 4 temannya yang mendaftar. Namun terkendala administrasi, hanya dirinya yang berhasil lolos.

Kata Kasih, di sekolahnya, ia tidak memiliki pelatih. "Kurang lebih selama 3 bulan sebelum seleksi saya berlatih sendiri, kalau ada yang tidak saya tahu, saya inisiatif tanya ke orang yang lebih tahu," bebernya.

Kasih berjanji pada dirinya, setelah ia kembali ke Sandaran, ia ingin membawa semangat kepaskibrakaan yang dilatihnya selama ini ke sekolah bahkan ke kecamatannya.

"Meskipun kami dari daerah, kami ingin menjadi bagian penting dari momen ini," ucapnya. “Saya berharap, di tahun-tahun selanjutnya, Sandaran bisa kembali meberikan wakilnya, kalau bisa 5," tambahnya penuh semangat. (*)