Payload Logo
-47820251125191017427
Dilihat 377 kali

Sarini depan kiosnya yang berada di Pasar Klandasan, Balikpapan, Jum'at (21/11/2025). ( dok : han/kk)

Kenaikan Harga Cabai Picu Penurunan Pembeli di Pasar Klandasan

Penulis: Han | Editor:
21 November 2025

Balikpapan – Harga cabai di Pasar Klandasan kembali mengalami lonjakan dalam beberapa pekan terakhir. Kenaikan paling tajam terjadi pada jenis lombok kampung atau cabai rawit yang menjadi kebutuhan utama rumah tangga. Kondisi ini membuat pedagang semakin tertekan, sementara sebagian besar pembeli mulai menahan belanja karena harga yang dianggap terlalu tinggi.

Salah satu pedagang sayur, Sarini, mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai kali ini terasa jauh lebih berat dibandingkan komoditas lainnya. Ia menyebut modal cabai rawit yang datang dari Lamaru kini mencapai Rp50.000 untuk dua ons, sehingga ia terpaksa menjualnya dengan harga Rp60.000 agar tidak mengalami kerugian. Meski begitu, tidak sedikit pembeli yang mencoba menawar karena merasa harga sudah naik drastis.

Menurutnya, kondisi modal yang tinggi juga membuat pedagang sulit menjual cabai secara eceran. Selain rentan layu, risiko kerusakan lebih besar sehingga pedagang bisa menanggung kerugian.

“Kalau dijual eceran cepat sekali layu. Kadang jatuhnya cuma sepuluh rupiah, tidak menutup modal,” ujar Sarini.

Kenaikan harga ini sebenarnya sudah dirasakan sejak pasokan dari daerah penghasil mulai berkurang. Sarini menuturkan bahwa cabai dari Lamaru beberapa minggu terakhir terus mengalami kenaikan, dari sebelumnya Rp40.000 menjadi Rp50.000. Ia menduga biaya angkut yang ikut naik menjadi salah satu faktor penyebab harga tidak stabil.

Sementara itu, pembeli yang biasa membeli dalam jumlah lebih banyak kini terpaksa mengurangi belanja. Banyak yang mulai mengeluh karena kenaikan cabai terjadi lebih cepat dibanding komoditas lainnya.

“Belum lama naik, naik lagi. Cabai ini memang paling cepat berubah harganya,” imbuhnya.

Tidak hanya cabai rawit, jenis cabai lain seperti cabai merah besar juga menunjukkan kenaikan paling mencolok. Harga cabai merah besar kini mencapai Rp100.000 per kilogram, jauh lebih tinggi dari harga biasanya yang berada di kisaran Rp40.000 hingga Rp60.000. Cabai hijau besar juga ikut naik dari Rp25.000 menjadi Rp35.000.

Komoditas lain seperti tomat, bawang merah, dan bawang putih juga mengalami penyesuaian harga meski tidak setajam cabai. Tomat yang biasanya dijual Rp13.000 per kilogram kini harus dilepas dengan harga Rp18.000. Bawang putih berada di kisaran Rp45.000 per kilogram, sedangkan bawang merah mulai merangkak naik dalam beberapa hari terakhir.

Sarini berharap pasokan dari daerah produsen kembali stabil agar harga bisa turun secara bertahap dan aktivitas jual beli kembali normal.

“Yang penting pasokan lancar, supaya harga bisa turun. Kasihan pembeli juga, karena semua kebutuhan pokok mulai ikut naik,” ungkapnya.

Lonjakan harga cabai ini kini membuat pedagang dan pembeli di Pasar Klandasan harus lebih selektif dalam mengatur stok dan kebutuhan harian, sembari menunggu stabilisasi harga dari pemasok.