Payload Logo
Kutim
Dilihat 694 kali

Ketua DPRD Kutim, Jimmi (dok:caca/katakaltim)

Ketua DPRD Kutim Minta Optimalisasi Pajak dan Retribusi Pariwisata Jadi Sumber PAD Baru

Penulis: Salsabila Resa | Editor: Agu
17 November 2025

KUTIM — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) menyoroti perlunya penguatan sektor pajak, retribusi, dan pariwisata sebagai sumber pendapatan baru bagi daerah.

Ketua DPRD Kutim, Jimmi, menegaskan bahwa potensi ekonomi lokal masih belum tergarap maksimal. Kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum terlihat signifikan.

Menurut Jimmi, salah satu sektor yang membutuhkan perhatian serius adalah layanan parkir.

Kini dinilai belum memberikan pemasukan optimal bagi kas daerah. Ia mendorong pemerintah daerah melakukan penataan dan pengawasan lebih ketat terhadap pengelolaan jasa parkir.

“Kita mendorong terutama parkiran, dan kita harap usaha pengumpulan jasa parkiran itu dimaksimalkan retribusinya,” ujarnya di Sangatta.

Jimmi menekankan perlunya sistem parkir yang lebih tertib agar kebocoran penerimaan dapat diminimalkan.

Ia menyebut penguatan regulasi, pendataan lokasi, dan peningkatan pengawasan sebagai langkah penting untuk memastikan retribusi parkir masuk sepenuhnya ke kas daerah.

Selain retribusi parkir, DPRD juga meminta pemerintah daerah memperluas basis wajib pajak baru, terutama di sektor jasa, perdagangan, dan hiburan yang berkembang pesat di wilayah perkotaan seperti Sangatta.

Jimmi menilai banyak sektor yang berpotensi menambah PAD jika dikelola secara sistematis.

“Kita ingin ada pendataan yang lebih tertib dan sistematis, agar potensi pajak baru tidak terlewat,” lanjutnya.

Ia juga menyoroti potensi besar pariwisata Kutim. Dengan kekayaan alam seperti Taman Nasional Kutai (TNK), kawasan karst Sangkulirang-Mangkalihat, pantai, hingga wisata hutan tropis, Jimmi menilai pariwisata bisa menjadi lokomotif ekonomi baru jika dibenahi dengan serius.

“Kita ingin tempat pariwisata, tempat alam seperti pantai, hutan, dan sebagainya itu dimaksimalkan fasilitasnya,” ucapnya

Ia mendorong pemerintah untuk membenahi fasilitas pendukung pariwisata seperti akses jalan, penerangan, dan sarana kebersihan.

Peningkatan fasilitas akan menambah minat wisatawan sekaligus membuka ruang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan destinasi wisata.

“Kalau fasilitasnya lengkap dan dikelola dengan baik, pariwisata bisa jadi penggerak ekonomi masyarakat sekaligus sumber PAD baru bagi daerah,” tutupnya. (Adv)