Payload Logo
d-534120251125185010273.jpg
Dilihat 0 kali

Banjir yang menghanyutkan rumah warga di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau (dok: warga)|

Korban Banjir di Long Ayap Berau Sampai Kini Belum Ada Solusi Konkret

Penulis: Asrin | Editor: Agu
13 Agustus 2025

BERAU — Sejumlah rumah yang hanyut akibat banjir di Berau, tepatnya di kampung Long Ayap pada Mei lalu, belum juga menemui solusi konkret.

DPRD Berau, Sutami, pun angkat bicara ihwal masalah ini. Kata dia, saat ini upaya relokasi atau kembali membangunkan rumah bagi korban belum juga selesai.

Katanya DPRD Berau tengah memasuki tahap pematangan dengan Dinas perumahan dan permukiman (Pemkim) Berau.

"Kami sudah sampaikan, hal ini menjadi perhatian serius," kata Sutami kepada awak media, Selasa 12 Agustus 2025.

Ia menjelaskan, Pemda saat ini terkendala kepemilikan lahan yang masih bersetatus perorangan. Sehingga dia meminta Pemerintah cepat melakukan perpindahan kepemilikan.

"Dari keterangan Dinas Perkim, kendalanya saat ini adalah status lahan yang sertifikatnya masih atas nama pribadi, sehingga ini harus dilimpahkan terlebih dahulu ke Aset pemerintah Daerah," ujarnya.

Lebih jauh, Sutami memaparkan ketika lahan pembangunan rumah yang telah disiapkan dari aset pribadi menjadi aset daerah, maka program pembangunan rumah warga, serta program tiga juta rumah dari pemerintah pusat dapat dilaksanakan.

"Kalau sudah jadi aset daerah maka kita bisa lakukan, termasuk program tiga juta rumah dari Kementerian kita bisa masukan," paparnya. “Jadi masyarakat yang kemarin tinggal dibantaran sungai itu harus dipindah," sambung dia.

Pun terkendala status kepemilikan, Sutami menyampaiakan masyarakat yang ada di kampung tersebut sudah sepakat, untuk pindah ke lokasi yang sudah direncanakan menjadi tempat baru mereka.

"Tinggal Pemerintah Daerah lagi yang mengurus perpindahan kepemilikan, masyarakat di sana sudah sepakat pindah ke lahan seluas 4 hektar Kalau tidak salah," terangnya.

Legislator Fraksi Grindra itu pun mengakui, DPRD saat ini tengah berusaha mengambil bagian dari program Kementerian PKP, sehingga Berau juga bisa menerima program tersebut.

"Kami ingin dengan status lahan yang sudah clear segera diselesaikan oleh Pemerintahan, kami mau ngejar Program Kementrian PKP agara 3 juta rumah rakyat bisa juga masuk di Berau," bebernya.

Untuk itu ia meminta Pemkab bergerak cepat mengurus perubahan status lahan yang ingin dijadikan pemukiman baru bagi warga Long Ayap yang terdampak banjir.

“Apalagi ini kan banyak rumah warga yang rawan terhadap banjir dan longsor, sehingga kami mau dorong itu biar masuk juga," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir melanda sejumlah kampung di Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Selasa 27 Mei 2025.

Berdasarkan laporan warga, setidaknya ada 6 kampung yang terendam banjir akibat luapan air sungai Segah.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Berau, Nofian Hidayat, mengatakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Long Laai dan Long Ayap kampung yang paling parah terkena banjir saat ini, sementara kami masih mendata beberapa kk dan warga yang terdampak banjir," tuturnya.

Nofian juga menjelaskan, masyarakat mengetahui banjir bandang terjadi di Kampung Long Laai dan sekitar, pada pukul 04:00 WITA dini hari.

"Masyarakat panik karena situasi masih subuh sekitar jam 4-5, tiba-tiba masuk air ke rumah warga," jelasnya.

BPBD telah mendata ada 1 gereja dan 5 rumah warga yang hanyut terseret air. (*)